Siswa Kurang Berinteraksi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan yang namanya interaksi sosial dalam kehidupannya untuk menjalin hubungan baik seperti pertemanan maupun hubungan usaha, untuk bekerjasama dan lain sebagainya.Â
Secara sederhana, interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.Â
Ketika belajar di kelas, siswa juga melakukan interaksi sosial dengan teman dan gurunya. Seperti kerja kelompok, mengobrol, bertanya kepada guru dan masih banyak lagi. Melalui interaksi ini dapat meningkatkan perkembangan sosial pada siswa.
Perkembangan sosial merupakan proses belajar yang dilalui siswa dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Namun, ketika belajar online siswa tidak bisa meningkatkan perkembangan sosial karena mereka tidak bisa berinteraksi dengan teman dan guru seperti saat belajar di kelas.Â
Padahal, acuan perkembangan sosial emosi adalah di mana siswa memiliki pengetahuan dalam mengelola dan menunjukkan emosi baik positif maupun negatif, mampu menjalin hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dan aktif mengeksplor lingkungannya.
Sering Bosan
Rasa bosan merupakan sebuah situasi yang sering dialami oleh orang banyak. Munculnya rasa bosan disebabkan oleh adanya situasi lingkungan yang tidak menarik dan cenderung monoton.Â
Ketika siswa belajar di rumah secara terus menerus tanpa ada orang lain yang ada di dekatnya, secara tidak sadar akan memunculkan rasa bosan dalam dirinya. Hal ini bisa terjadi karena siswa tidak bisa menyalurkan emosinya kepada orang lain, sehingga mereka memendamnya sendiri.Â
Dan permasalahan ini tentu saja akan berdampak pada sosial emosional siswa, mereka akan sering merasa cemas dan tertekan. Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru bisa membuat para siswa menjadi stress dalam melakukan pembelajaran online.
Rindu Teman dan Guru