Mohon tunggu...
Meira Putri Divya
Meira Putri Divya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki minat di dalam hal bahasa, musik dan berita yang sedang trending.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Tersembunyi bagi Para Pecinta Alam

29 November 2022   23:24 Diperbarui: 29 November 2022   23:38 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MALANG -- waktu yang cukup lama untuk kami masih beradu argument ditengah motor yang meliuk-liuk melewati tanjakan. Saling menggerutu walau suara yang kalah dengan angin. Sudah 100 kilometer terlewat namun hanya pegal punggung yang didapat karena gronjolan akibat tanah yang tak rata.

Hingga pada akhirnya Surga tersembunyi itu sudah berada di depan raga. Air biru jernihnya terlihat sangat menyegarkan mata. Desiran ombak juga terdengar jelas tak terkontaminasi oleh suara manusia di sekitarnya.

Pohon beratap disana hanya bertuliskan "sewa" tanpa satupun orang berada didalamnya. Pasir putih bersih nan halus itu terasa hangat akibat cahaya matahari bersinar. Ayunan bambu yang bisa kami gunakan kapan saja tanpa harus berebut dengan para pelancong demi mendapat jepretan momen untuk Instagram mereka.

Namun sudah terhitung dua jam berlalu, kami masih memilih untuk duduk saja seperti terhipnotis oleh derajan air dan daun pepohonan yang seakan menari terkena ombak atau angin. Terlalu tenang, dan damai. Kehilangan jaringan total juga seakan mengisyaratkan bahwa tumpukan kertas hingga tulisan di layer apapun harus ditinggalkan sejenak demi memberikan kesejukan jasmani dan rohani dengan cara yang alami.

Bagi siapapun yang hobi berkunjung ke pantai, memiliki ketertarikan dengan alam, tidak mau berlibur dengan cara berdesak-desakan Bersama pengunjung lain dan ingin mengunjungi tempat atau lokasi yang unik dan tidak monoton, atau bagi siapapun yang menyukai tantangan dan menginginkan keindahan pesona alam, bisa mencoba ke Pantai Sendiki, Malang Jawa Timur.

Pantai di bagian Malang Selatan ini menawarkan bentuk pantai pasir putih yang asri dan menawan namun sepi dan butuh perjuangan untuk mencapainya. Pantai Sendiki memiliki keindahan yang sangat menakjubkan, dan yang paling penting, masih asri, bersih dan sepi pengunjung. 

Pantai dengan hamparan luas pasir putih halus serta pantai berbatu di beberapa bagian menjadikan pantai ini tempat yang nyaman untuk menghilangkan segala kepenatan.

Sama seperti pantai selatan yang lainnya, ombak di Pantai Sendiki juga dikenal besar dan deras. Maka dari itu, Pantai Sendiki dinilai kurang tepat untuk dijadikan tempat berenang. 

Namun sebaliknya, pantai Sendiki sangat cocok digunakan untuk sekadar bermain air di pinggir pantai, bercengkrama dan menikmati desiran ombak dan angin semilir sekitar hilir pantai.

Hal lain yang menjadikan Pantai ini menarik dan bikin betah adalah hutan lebat yang mengelilingi pantai. Ini membuat kondisi di sekitar pantai tidak terlalu panas, tidak seperti pantai lain yang hanya ditumbuhi tanaman perdu di sekitar pantai.

Pantai Sendiki terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pantai ini bersebelahan dengan Pantai Tamban dan berjarak sekitar 2km. Sehingga, selain di Pantai Sendiki, ada alternatif lain yang bisa dikunjungi oleh masyarakat. Jarak pantai jika dihitung dari pusat Kota Malang sendiri sejauh 68km dan biasa ditempuh kurang lebih selama dua jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Pantai sendiki sendiri sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2015. Terkait pengelolaan pantai, Pantai sendiki telah dikelola oleh pemerintah dusun setempat sehingga keasriannya masih dijaga secara natural. 

Meski dikelola oleh penduduk lokal, pantai Sendiki memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti toilet, mushola, pemandian umum, camping ground hingga warung-warung warga yang menjual makanan dan minuman, dan semuanya tertata dengan baik.

Masyarakat setempat pun bekerja sama menjaga dan mempercantik Pantai Sendiki. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pos jaga, ayunan kayu dan gazebo sebagai tempat berteduh. Bahkan saat ini pengelola pantai menyediakan penginapan berupa cottage kecil di atas pohon sekitar pantai. Beberapa alternatif kegiatan yang bisa dilakukan di Pantai Sendiki yang sepi namun tetap syahdu adalah sebagai berikut:

A. Camping Ground

Pantai Sendiki memiliki fasilitas rumah pohon di tempat yang juga tidak terlalu dekat dari air dan ombak. Sehingga fasilitas ini sangat bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bermalam di tempat tersebut dan bisa menikmati sunrise dengan sangat cantik. Harga yang ditawarkan untuk menyewa tempat tersebut untuk bermalam juga terbilang sangat terjangkau.

B. Berfoto dengan background yang tidak ramai pengunjung

Salah satu keunggulan dari pantai Sendiki adalah bahwa pantai ini masih tergolong asri, merupakan hidden gem yang tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga bagi para pengujung yang ingin menikmati keindahan pantai adalah mereka yang beruntung karena bisa mengabadikan momen tanpa banyak Nampak pengujung lain di latar belakang foto mereka.

C. Piknik sederhana

Suasana pantai sendiki juga sangat pas untuk dilakukan piknik. Baik bersama keluarga, teman, maupun pasangan. Karena ombak yang walaupun besar, namun banyak tempat sekitar pantai Sendiki yang masih bisa digunakan untuk piknik dan tetap bisa menikmati desiran ombak. 

Pantai sendiki sendiri juga jauh dari orang berjualan atau warung. Sehingga kondusifitas saat piknik juga akan masin tetap terjaga. Namun yang harus diperhatikan sebelum melakukan piknik adalah, kita harus bisa membawa perlengkapan dan makanan dari rumah sendiri.

Sumber: 

Murtifiana, Rena. (2022). Informasi Wisata Pantai Sendiki. IDN TIMES. https://www.idntimes.com/travel/destination/rena-murti/informasi-wisata-pantai-sendiki-c1c2 (diakses November 2022).

Sedia, F., Triwahyudianto, T., & Wardani, N. R. (2019, December). Analisis Pengelolaan Objek Wisata Alam Pantai Sendiki Kabupaten Malang Tahun 2019. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Pendidikan (Vol. 3, pp. 543-548)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun