Mohon tunggu...
Mei Psi
Mei Psi Mohon Tunggu... Psikolog - Meilina Astuti, S.Psi., PSikolog

Universitas Wisnuwardhana Malang Tahun 2004

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berdamai dengan Usia Tua

31 Oktober 2020   09:16 Diperbarui: 31 Oktober 2020   09:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi tua adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari, hal itu merupakan proses alamiah dari perkembangan manusia. Menurut UU No 13 Tahun 1998, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. 

Masa tua akan datang dengan sendirinya tanpa diminta, di mana tidak semua orang bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Masa tua merupakan proses yang berkelanjutan dalam dimensi waktu dan merupakan fase terakhir dari perkembangan seseorang sehingga lansia dalam pemikiran banyak orang adalah manusia yang sudah tidak produktif lagi.

Perubahan-perubahan yang umum terlihat pada masa usia lanjut adalah ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Masalah umum yang dialami lanjut usia yang berhubungan dengan kesehatan fisik, yaitu rentannya terhadap berbagai penyakit karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar. 

Ditemukan bahwa lanjut usia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan antara lain diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, rematik dan asma sehingga menyebabkan aktivitas bekerja terganggu. Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. 

Masalah psikologi juga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kehidupan lansia di antaranya adalah kesepian, terasing dari lingkungan, ketidakberdayaan, ketergantungan, kurang percaya diri hingga keterlantaran. Tak jarang dari mereka merasakan stres karena berbagai masalah dan peristiwa yang muncul dalam kehidupan sehari-harinya itu. 

Salah satu contoh adalah masalah tempat di mana mereka tinggal. Pada sebagian lansia memilih untuk tinggal bersama keluarganya. Mereka merasa kuatir atau takut jika tinggal sendirian dan jika terjadi hal-hal buruk yang akan menimpa dirinya, tak ada seorang pun yang akan menolongnya.

Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi .

Hurlock (1992) juga menjelaskan dua perubahan lain yang harus dihadapi oleh individu lanjut usia, yaitu perubahan sosial dan perubahan ekonomi. Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.

Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya. Masalah khusus yang timbul pada lansia adalah karena mereka tidak mampu menyelesaikan tugas perkembangannya dengan baik. 

Secara garis besar menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan usia lanjut adalah sebagai berikut: 

  1.  Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan. 
  2.  Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga. 
  3.  Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup. 
  4.  Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
  5.  Membentuk pengaturan fisik yang memuaskan 
  6.  Menyesuaikan diri dengan peran sosial yang luas.

Beberapa masalah utama yang dihadapi lanjut usia pada umumnya adalah:

  1. Menurunnya daya tahan fisik. 
  2. Masa pensiun bagi lanjut usia yang dahulunya bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang menyebabkan menurunnya pendapatan dan hilangnya prestise.
  3. Perkawinan anak sehingga anak hidup mandiri dan terpisah dari orang tua.
  4. Urbanisasi penduduk usia muda yang menyebabkan lanjut usia terlantar.
  5. Kurangnya dukungan dari keluarga lanjut usia. 
  6. Pola tempat tinggal lanjut usia; lanjut usia yang hidup di rumah sendiri, tinggal bersama dengan anak atau menantu, dan tinggal di panti werdha.
  7. Merawat cucu
  8. Merawat pasangan yang sakit
  9. Kematian kerabat, pasangan hidup atau teman dekat
  10. Memburuknya kemampuan fisik dan penyakit kronis
  11. Kekhawatiran karena tidak bisa hidup mandiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun