Penetapan Anggaran:Setelah tujuan ditetapkan, pusat laba Menetapkan anggaran yang mencakup Pendapatan yang diharapkan, biaya, dan laba Bersih yang diinginkan.anggaran memberikan dasar untuk evaluasi Kinerja dan pengukuran sejauh mana Pencapaian sesuai dengan rencana.Â
Pelaksanaan:Manajer pusat laba bertanggung jawab atas Pelaksanaan rencana dan mencapai target yang Telah ditetapkan.Ini melibatkan pengelolaan sumber daya, Pengambilan keputusan operasional, dan Menjalankan kegiatan sehari-hari.
Pengukuran Kinerja: Sistem pengendalian manajemen Menggunakan berbagai metrik untuk mengukur Kinerja pusat laba. Ini mencakup analisis Pendapatan, biaya, dan profitabilitas. Kinerja dievaluasi secara teratur, Memungkinkan identifikasi area yang Memerlukan perhatian atau perbaikan.
Pelaporan: Pelaporan berkala tentang kinerja pusat laba Disusun dan disajikan kepada manajemen Tingkat atas.informasi ini memberikan pandangan holistik Tentang kontribusi pusat laba terhadap tujuan Organisasi.
Evaluasi dan Perbaikan:Manajemen mengevaluasi kinerja pusat laba Dan membandingkannya dengan anggaran dan Tujuan yang telah ditetapkan.Hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi Peluang perbaikan dan menyesuaikan rencana Di masa depan
Setiap langkah dalam Sistem pengendalian manajemen sebagai pusat laba disusun secara berurutan. Proses ini membentuk siklus Berkelanjutan di mana organisasi secara terus-menerus Memantau dan mengendalikan kinerjanya untuk Mencapai tujuan yang telah ditetapkan, selain itu sistem Pengendalian manajemen sebagai pusat laba dapat Juga dilihat pada suatu tabel untuk mencakup berbagai Elemen yang terkait dengan pengelolaan suatu Organisasi.Â
Laba perusahaan dalam hal ini dijadikan sebagai ukuran dari efisiensi dan efektifitas dalam sebuah unit kerja dikarenakan tujuan utama dari pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, laba suatu perusahaan khususnya pada pusat laba atau unit usaha yang menjadikan laba sebagai tujuan utamanya merupakan alat yang baik untuk mengukur prestasi pimpinan atau manajer atau dengan kata lain efisiensi dan efektifitas dari perusahaan dapat dilihat dari laba yang diraih unit tersebut.
Pengukuran laba dalam suatu pusat laba melibatkan penilaian berkaitan dengan bagaimana pendapatan dan pengeluaran diukur. Dalam hal pendapatan, pilihan metode pengakuan pendapatan sangatlah penting. Dalam hal pengeluaran, pengukuran dapat bervariasi mulai dari biaya veriabel yang dikeluarkan pusat laba sampai overhead korporat yang di alokasikan penuh, termasuk pajak penghasilan.
Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen Senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan jika Harus menggunakan beberapa indicator. Banyak keputusan manajemen melibatkan Usulan untuk meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan Peningkatan yang lebih besar dalam peningkatan penjualan keputusan semacam ini Disebut sebagai pertimbangan biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off).Â
Konsep laba yag paling tepat untuk pelaporan operasi keuangan perusahaan terutama ditentukan oleh tujuan para penerima ikhtisar data akuntansi dan konsep laba tersebut dapat pula diukur dengan didasarkan pada tiga jenis pendekatan (approach).Â
Menurut Eldon S. Hendriksen yang dialihbahasakan oleh Marianus Sinaga dalam bukunya Teori Akuntansi, bahwa :Pengukuran laba yang didasarkan pada tiga jenis pendekatan (approach) yaitu konsep laba pada tingkat struktural, tingkat interpretatif, dan tingkat perilaku.