Karir merupakan tujuan utama dari setiap orang akan tetapi masih banyak orang yang bingung untuk menempuh karir, Maka dalam pengembangan karir keterampilan konseling terapeutik sangat penting.
Apa itu Keterampilan Konseling Terapeutik? Keterampilan konseling terapeutik adalah serangkaian kemampuan yang digunakan untuk membantu individu mengatasi masalah pribadi, emosional, dan psikologis melalui proses berbicara dan refleksi. Hal ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan karir untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
Berikut Tujuan Komunikasi Terapeutik :
- Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri
- Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi
- Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai
- Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis
Keterampilan konseling terapeutik memainkan peran penting dalam karir karena dapat meningkatkan beberapa hal yaitu ;
1. Meningkatkan Komunikasi: Kemampuan untuk mendengarkan dan berbicara dengan empati membantu memperbaiki hubungan kerja, memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif dan resolusi konflik.
2. Pengembangan Kepemimpinan: Pemimpin yang memiliki keterampilan konseling dapat lebih baik dalam memotivasi dan mendukung tim mereka, menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.
3. Peningkatan Kepuasan Kerja: Dengan dukungan konseling, karyawan dapat merasa lebih dihargai dan didukung, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas terhadap perusahaan.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Kemampuan untuk menganalisis dan memahami berbagai perspektif membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik dan strategis dalam konteks profesional.
5. Peningkatan Kemampuan Adaptasi: Menghadapi perubahan dan tantangan dalam pekerjaan dengan keterampilan konseling dapat meningkatkan kemampuan adaptasi dan resilien.
Secara keseluruhan, keterampilan konseling terapeutik membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, meningkatkan efektivitas tim, dan mendukung perkembangan profesional individu. Adapun hal hal yang harus kita hindari dalam proses keterampilan konseling terapeutik.
-Comparing: Membandingkan diri dengan orang lain, hal ini harus kita hindari dalam menunjang karir karna membandingkan diri dengan orang lain dapat mengecoh proses pembentukan kepercayaan diri kita terhadap pengembangan karir yang akan menyebabkan gagalnya karir tersebut.Â
- Mind read : Mencoba membaca pikiran apa yang ada dalam diri orang lain.
- Planning : Merencanakan argumen atau cerita yang dikatakan selanjutnya.
- Filtering : Hanya mendengar topik yang diminati
- Judging : Memberikan penilaian dengan pernyataan seperti bodoh, lemah, aneh dan label label negatif lainnya.
Beberapa keterampilan konseling terapeutik yang penting untuk konseling karir:
*Mendengarkan aktif:
Ini melibatkan fokus penuh pada apa yang dikatakan klien, baik secara verbal maupun non-verbal. Konselor harus memperhatikan nada suara, bahasa tubuh, dan emosi yang tersirat. Mereka juga perlu memberikan umpan balik untuk memastikan pemahaman yang akurat, seperti merangkum atau memparafrasakan pernyataan klien.
* Empati:
Empati berarti mampu memahami dan merasakan apa yang dirasakan klien tanpa harus mengalaminya sendiri. Dalam konteks karir, ini bisa berarti memahami frustasi klien atas pekerjaan yang tidak memuaskan atau kecemasan menghadapi perubahan karir.
* Pertanyaan efektif:
Konselor menggunakan berbagai jenis pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan mendorong refleksi. Pertanyaan terbuka mendorong jawaban yang lebih rinci, sementara pertanyaan tertutup berguna untuk mengklarifikasi detail spesifik. Contohnya:
Terbuka: "Apa yang Anda cari dalam karir ideal?"
Tertutup: "Apakah Anda lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?"
* Klarifikasi:
Teknik ini membantu klien memperjelas pikiran dan perasaan mereka. Konselor mungkin meminta klien menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataan yang ambigu atau membantu mereka menguraikan ide-ide yang kompleks. Ini membantu klien dan konselor mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang situasi karir klien.
* Reframing:
Reframing melibatkan perubahan perspektif tentang situasi. Misalnya, jika klien melihat PHK sebagai kegagalan, konselor bisa membantu mereka melihatnya sebagai peluang untuk perubahan karir yang positif. Ini membantu klien melihat situasi mereka dengan cara yang lebih konstruktif.
* Pemberian informasi:
Konselor harus memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai karir, tren pasar kerja, dan sumber daya pengembangan karir. Mereka harus mampu menyampaikan informasi ini dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan situasi klien.
*Penetapan tujuan:
Konselor membantu klien menetapkan tujuan karir yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Ini melibatkan memecah tujuan jangka panjang menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dicapai, serta membantu klien mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
* Pemecahan masalah:
Konselor mengajarkan dan memandu klien melalui proses pemecahan masalah. Ini melibatkan identifikasi masalah, brainstorming solusi potensial, evaluasi opsi, pemilihan dan implementasi solusi terbaik, dan mengevaluasi hasilnya.
* Dukungan:
Dukungan ini membantu membangun kepercayaan diri klien dan memotivasi mereka untuk terus maju.
* Evaluasi kemajuan:
Konselor secara berkala meninjau kemajuan klien terhadap tujuan mereka. Ini melibatkan diskusi tentang apa yang berhasil, apa yang tidak, dan penyesuaian apa yang mungkin diperlukan. Evaluasi ini membantu memastikan bahwa klien tetap pada jalur yang tepat dan dapat merayakan keberhasilan mereka.
Konselor yang efektif akan menggunakan beberapa kombinasi keterampilan ini sesuai kebutuhan klien dan tahap proses konseling. Tujuan akhirnya adalah membantu klien membuat keputusan karir yang terinformasi dan mencapai tujuan karir mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H