Dengan adanya pembangunan MRT makin mengusik pengendara di Jakarta, tentu banyak pro dan kontra terhadap proyek seperti ini. Di sisi pro, mungkin sebagian warga senang terhadap angkutan / kereta api rel listrik yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat sebab jalurnya MRT ada jalurnya tersendiri / jalur khusus, ada juga manfaatnya yaitu mampu mengurangi kepadatan kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta dan warganya antara lain:
- Penciptaan lapangan kerja: selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta diharapkan dapat menciptakan sekitar 48.000 pekerjaan baru
- Penurunan waktu tempuh & meningkatkan mobilitas: Waktu tempuh antara Bulus sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 30 menit, sedangkan dari Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh sekitar 52.5 menit. Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga Jakarta. Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota
- Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005)
- Transit - Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta
Ada pula di sisi kontra terhadap pembangunan MRT adalah banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk proyek demikian rupa, darimana biaya untuk membangun MRT jakarta ini kalau Pemerintah harus meminjam dana dari negara lain. Andaikata MRT dapat terwujud apakah bisa mengatasi masalah transportasi di Ibukota ? Belum tentu dengan kehadiran MRT bisa mengatasi menyelesaikan kemacetan kota Jakarta. Untuk besaran tarif, kira-kira berapa yang ideal untuk diterapkan kepada konsumen? Mungkin tarif per orang bisa melebih tarif untuk pengguna transjakarta tetapi masih belum bisa diputuskan kepastian untuk hal seperti ini. Bagaimana menanggulangi kemacetan yang mungkin terjadi pada saat proses konstruksi fisik / pembangunan? Dan apakah MRT aman digunakan untuk masyarakat Jakarta?
4) Banyaknya bangunan yang ada di Jakarta
[caption id="attachment_347995" align="alignright" width="300" caption="beragam macam bangunan yang ada di kota Jakarta"]
Seperti yang kita lihat sekarang ini, sudah banyak mall, sekolah negeri dan sekolah swasta, perusahaan-perusahaan terkenal, kantor usaha, dan lain-lain yang kian merayapi kota ini. Alangkah lebih bagusnya bila diperbanyaki taman kota untuk mengatasi polusi udara dan memperbanyak bangunan-bangunan yang memberikan nilai positif saja untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta.
5) Maraknya kendaraan pribadi
Kira-kira seperti itulah penyebab kemacetan yang ada di kota Jakarta, dari penyebab seperti itu bisa menghadirkan dampak bagi pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun rakyat biasa seperti pembangunan jakarta yang tidak merata yang mengakibatkan ketidaknyamanan untuk hidup di Jakarta. Semoga pemerintah daerah Jakarta dapat memperhatikan keprihatinan Ibu kota Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H