Mohon tunggu...
Meilinda Frasasti
Meilinda Frasasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menciptakan Kehidupan Harmonis dengan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia

19 November 2022   22:20 Diperbarui: 19 November 2022   22:36 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan juga bahasa. Sesuai semboyan yang dimilikinya, yakni Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia tetap satu walau berbeda-beda.

Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya Indonesia sangatlah kaya. Wilayah kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke membuat Indonesia memiliki  ragam budaya dari berbagai suku bangsa. Berbagai keragaman tersebut melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia. 

Keragaman tersebut dimulai dari rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisonal, senjata tradisonal bahkan beragam makanan khas yang berbeda tiap-tiap daerah.

Dengan keragaman yang unik tersebut, bagaimana Indonesia menciptakan kehidupan harmonis, rukun dan berjalan dengan semestinya dan menjadi masyarakat madani?

Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, yang terdiri berbagai suku, ras, adat-istiadat, golongan , kelompok dan agama, dan strata sosial. Kondisi dan situasi seperti ini merupakan suatu kewajaran sejauh perbedaan-perbedaan ini disadari keberadaannya dan dihayati. 

Namun ketika perbedaan-perbedaan tersebut mengemuka, tidak lagi dihargai dan kemudian menjadi sebuah ancaman bagi kerukunan hidup, maka perbedaan tersebut akan menjadi masalah yang harus diselesaikan.

Perubahan sosial yang terjadi di Indonesia sekarang ini, memungkinkan sekali untuk terjadinya konflik antar agama atau konflik antar umat beragama. Walaupun sebenarnya secara tersirat konflik-konflik tersebut telah ada jauh sebelum era reformasi berembus.

Banyak sekali kejadian yang sudah lalu seperti masalah perbedaan agama yang kerap terjadi, salah satunya, peristiwa pembakaran kantor Tabloid Monitor di Jakarta, yang disangka mendiskreditkan Nabi Muhammad Saw, begitu juga Tabloid Senang, dan peristiwa buruk sekaligus menyedihkan lainnya akibat kurangnya pemahaman tentang agama dan sikap saling menghargai yang kian menipis.

Lalu bagaimana kita menciptakan kembali kehidupan harmonis dalam masyarakat, dan membangun rasa persatuan itu kembali sehingga kita dapat menjadi masyarakat madani?

Harmonis dalam kehidupan merupakan hal yang diinginkan semua orang, karna harmonis merupakan suatu keadaan dimana setiap orang dapat saling merangkul bersama di setiap masalah sehingga terbentuknya keselarasan hidup untuk mencapai kebahagiaan bersama, terciptanya kerukunan dalam masyarakat sehingga terhindar dari perpecahan dan mendorong integrasi kemajuan dan persatuan sosial bagi negara.

Setiap negara atau hal apapun pasti memiliki konfliknya masing-masing. Nah, dalam melihat konflik dan potensi konflik antar kelompok, golongan, agama dan lain lain yang ada di Indonesia, hal tersebut menjadi suatu hal yang dinamis terjadi.

Perubahan sosial dan politik yang cepat terjadi, apalagi setelah era reformasi ini. Kesenjangan yang semakin menganga antar kelompok sosial juga dilekatkan dengan penganut agama mayoritas. Keterbelakangan dan pembaruan yang tidak simultan dapat memperkeruh keharmonisan, dan merusak tatanan sosial.

Dalam hal ini, terlihat bahwa masalah ini merupakan beban yang sangat berat bagi masyarakat terutama dalam bidang pendidikan moral atau proses sosialisasi tentang keberagaman dan makna dari keberagaman tersebut bagi kehidupan. Oleh karena itu, kita harus berperan untuk meciptakan keharmonisan dalam bermasyarakat. 

Mulai dari memikirkan  pendidikan multikultur yang mengembangkan konsep toleransi, saling menghargai, saling menghormati dan saling menyadari sekaligus bersikap pengertian tentang arti sebuah perbedaan.

Para pendidik haruslah bekerja keras untuk melakukan reorientasi pembelajaran agama kepada peserta didik dengan tetap mensosialisasikan nilai-nilai dan norma agama dari masing-masing agama yang diajarkan, kemudian mengembangkan apa yang sudah dipelajari dengan menggunakan konsep multiculturalism education.

Karena apabila sudah digabungkan seperti itu, maka mekanisme manajemen konflik akan terlaksana, pastinya butuh dukungan dari kebijakan pemerintah terkait pendidikan moral, agama, dan sosial.

Dengan begitu, apabila semua usaha yang kita lakukan sudah maksimal dan berhasil maka terciptalah sebuah masyarakat madani. Masyarakat madani atau civil society merupakan masyarakat yang memiliki adab dalam membangun, memaknai, dan menjalani kehidupannya.

Masyarakat madani seringkali diartikan dengan makna yang berbeda-beda. Sedangkan istilah masyarakat sipil diambil dari terjemahan masyarakat madani sendiri, yaitu masyarakat yang beradab. Konsep terjemahan tersebut pertama kali dikenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim, melalui ceramahnya di Simposium Nasional pada tahun 1995.

Adapun pengertian lain dari masyarakat madani yaitu, mereka adalah golongan masyarakat yang beradab, berperikemanusiaan, menguasai ilmu pengetahuan, unggul dalam hal teknologi. 

Apapun artinya, maknanya tetap sama, bahwa masyarakat madani merupakan masyarakat yang menjalani kehidupan dengan rukun, karena mereka menggunakan adabnya dalam keseharian, menyelesaikan masalah dengan memperhatikan apa yang baik unk diputuskan, dengan kekuatan legalitas, orang-orangnya berdedikasi tinggi, berakhlak mulia, memiliki semangat juang yang tinggi, bekerja untuk semua agar mencapai tujuan bersama.

Gerakan untuk membangun masyarakat madani di Indonesia ini adalah pilihan yang sangat bagus dan tepat, untuk menjadikan bangsa dan negara ini benar-benar lurus pada ideologi Pancasila dan norma-norma lainnnya. Konsep ini merupakan buah pemikiran dari para tokoh bangsa yang cemerlang untuk memajukan bangsa ini.

Menjadikan masyarakat Indonesia supaya menjadi sebuah masyarakat madani sangatlah cocok karena Indonesia merupakan bangsa yang religius, majemuk, menjalankan sistem demokrasi, menghargai hak-hak asasi manusia, menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, menjunjung keadilan bagi rakyatnya, maka sebenarnya paradigma madani ini adalah yang sangat tepat dikembangkan dan diimplementasikan di negeri ini, walaupun tidak semua hal itu belum berjalan dengan semestinya, setidaknya negara ini memiliki prinsip yang bagus. 

Dengan begitu, terciptalah suatu bangsa yang aman dan tentram, karena semua orang yang ada di dalamnya melaksanakan semua peraturan dengan baik, dan memperhatikan seluruh hak-hak yang harus di junjung, dan mendahulukan kepentingan bersama.

Sumber :

-Keberagaman Budaya Indonesia dalam Semangat Nasionalisme https://radioedukasi.kemendikbud.go.id/read/3432/keberagaman-budaya-indonesia-dalam-semangat-nasionalisme.html

-Membangun Masyarakat Madani Indonesia https://uin-malang.ac.id/r/150301/membangun-masyarakat-madani-indonesia.html

-Menuju Kehidupan Harmonis dalam Masyarakat yang Majemuk:suatu Pandangan Pentingnya Pendekatan Multikultur dalam Pendidikan di Indonesia https://www.neliti.com/id/publications/4251/menuju-kehidupan-harmonis-dalam-masyarakat-yang-majemuk-suatu-pandangan-pentingn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun