Di dunia enterpreneur memanfaatkan teknologi adalah salah satu yang juga Alfi lakukan untuk mengembangkan usahanya. Ia menggunakan Instagram sebagai media berdagang, karena menurutnya Instagram mempunyai pasar yang lebih luas daripada media sosial lainnya. Bahkan dari promosi jualannya di Instagram dapat menarik customer dari luar negeri.
Berbagai akun bisnisnya di berbagai platform jual beli online pun tak membuatnya kewalahan. Justru ia sangat bersyukur. "Aku lebih fokus ke brand muslim Rabbani, Zoya, dan Elzatta. Ada juga produk middle class tapi belum kepikiran menjual produk bottom class. Karena menurutku apa yang kita jual merepresentasikan diri kita," jelasnya. Selain itu ia juga menjual tas rotan dan batik sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk melestarikan budaya.
Satu persatu mimpi dan targetnya telah terwujud. Selain bisa membantu perekonomian keluarga. Ia juga berhasil beribadah ke Tanah Suci dengan uangnya sendiri. Tahun 2018 ia umroh, 2019 mengumrohkan ibunya, lalu 2020 giliran ayahnya. Tahun ini jugalah, ia dan suami juga sudah mendaftar ibadah Haji.
Selain sukses berwirausaha, wanita yang gemar membaca itu juga lolos program Student Mobility Program (SM Pro)  yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) di Australia tahun 2016. Segala pencapaian itu tentu tak lepas dari suka dan duka. Tapi, menurutnya berpositif thinking adalah kunci agar tidak mudah menyerah. "Jika tidak terwujud hari ini, mungkin Allah berkehendak besok," ungkapnya. Memperinci setiap kegiatan yang akan dilakukan adalah salah satu cara agar terbiasa mengatur waktu dengan baik.
Sejak masih menjadi santri di Edi Mancoro, Alfi juga memberikan ruang belajar bagi para santri di sebuah grub WhatsApp bernama Training Online Seller. Belakangan ia baru saja mengunggah video tentang dunia online shop di akun Youtube-nya, Alfi Mokko Suru. "Next InsyaAllah sharing tentang modal Rp500.000 menjadi Rp500.000.000," jelasnya di grub.
Motto hidupnya adalah "Ana 'Inda Dzonni 'Abdi Bi" (Aku-Allah- sebagaimana prasangka hamba-Ku tentang-Ku). Ia pun berpesan, "Jangan pernah menyerah dengan apa yang ingin kamu wujudkan. Kata-kata ini mungkin sepele tapi jika kamu yakin tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, maka suatu saat akan terwujud apa yang kamu citakan."
Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat diulang, se-menyesalnya kita pada waktu lampau tetap saja kita tidak bisa mengulang waktu yang sudah Allah berikan. Waktu tidak bisa di tarik ulang, di-rewind, di-pause, apalagi di-stop.Â
Artikel ini sebelumnya telah terbit di majalah Al Misbah Pondok Pesantren Edi Mancoro edisi 1 Mei 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H