Mohon tunggu...
Meilinda Sutanto
Meilinda Sutanto Mohon Tunggu... Konsultan - Family Constellation Therapist | Author

A certified Family Constellation Systemic coach, best-seller author, and alumna of the Institue of Integrative Nutrition in New York who always find the best solutions for their clients, backed by reseach and latest healing methodology technique.

Selanjutnya

Tutup

Love

Jangan Terburu-buru Bilang I DO !

5 Juli 2024   10:39 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu sedang mempersiapkan pernikahan, saya ucapkan selamat! Kemudian, saya sarankan agar kamu membaca buku I Do yang sebentar lagi terbit sebelum kamu dan pasanganmu mengatakan janji sakral tersebut. Jika kamu berniat untuk hidup tanpa pernikahan atau untuk menjalani pernikahan kedua/ketiga, buku ini juga tepat untuk memberimu panduan dan wawasan.

Komitmen menikah adalah hal serius dan seumur hidup. Maka, buku I Do ingin membantumu, pasangan, serta orang-orang di sekitarmu agar dapat meminimalkan potensi konflik dalam komitmen seumur hidup ini. Kamu akan diajak untuk terus berkomitmen dan berintrospeksi diri hingga menjadi versi terbaik masing-masing. Harapannya, buku ini bisa menjadi panduan untuk meng-upgrade hubunganmu menjadi lebih intim dan berkomitmen.

https://www.freepik.com/
https://www.freepik.com/

Angka pernikahan di Indonesia sendiri, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Angka perceraian juga menunjukkan tren peningkatan dengan perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan poligami sebagai penyebab utamanya. Tujuan saya menunjukkan statistik ini tentu bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memperkuat tekadmu dalam pernikahan. Menikah bukan hanya soal mau, tetapi apakah kamu mampu dari segi kemapanan, kedewasaan, ekonomi, dan kesehatan emosional.

Pernikahan pada dasarnya bukan solusi instan untuk kebahagiaan atau pelarian dari kesepian. Sebelum menikah, setiap individu harus bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka. Pernikahan bukan ajang mengubah pasangan; mengubah diri sendiri saja sudah sulit, sehingga rasanya hampir mustahil untuk mengubah orang lain.

Adapun dalam pernikahan, mengetahui riwayat keluarga sangat penting untuk mencegah pola negatif berulang. Sebab, trauma yang tidak diselesaikan oleh nenek moyang bisa diwariskan dan diulangi oleh keturunan. Dengan memahami riwayat keluarga, kamu dan pasangan bisa mencegah pola merugikan untuk terulang.

Pernikahan pun dapat dikatakan sebagai salah satu institusi yang sering disalahpahami. Orang dengan pengalaman traumatis terkait pernikahan mungkin akan melihatnya sebagai sumber penderitaan dan pengekangan, sementara mereka yang melihat pernikahan dari sudut pandang positif akan menganggapnya sebagai sumber kebahagiaan dan kebersamaan.

https://www.freepik.com/
https://www.freepik.com/

Lantas, apa definisi dari pernikahan sejati? Pernikahan sejati akan melibatkan lebih dari sekadar mencari kebahagiaan pribadi. Inti dari pernikahan adalah cinta, komitmen, dan pertumbuhan bersama sebagai pasangan. Esensi pernikahan yang sejati dapat ditandai dengan beberapa aspek berikut.

  1. Prioritas Kebahagiaan Bersama. Menikah bukan hanya tentang mengejar kebahagiaan individu, tetapi tentang kebersamaan dalam perjalanan eksplorasi diri dan pertumbuhan menjadi versi terbaik diri masing-masing. Kebahagiaan pribadi itu penting, tetapi kebahagiaan bersama harus menjadi tujuan utama.
  2. Komitmen dan Kerentanan. Pernikahan melibatkan keberanian untuk bersikap rentan dan jujur satu sama lain, termasuk mengesampingkan ego dan harga diri. Ini adalah tentang memilih untuk selalu menempatkan pasangan di atas orang tua atau saudara dalam pengambilan keputusan.
  3. Validasi dan Mendengarkan. Penting untuk mendengarkan dan memvalidasi perasaan satu sama lain tanpa menjadi defensif. Menjadi mitra yang setara dalam hubungan, berbagi visi masa depan, dan mendiskusikan topik sensitif seperti keuangan, anak, dan karier adalah kunci dari pernikahan yang sehat.
  4. Keputusan Bersama. Keputusan dalam pernikahan harus diambil bersama sebagai pasangan yang mandiri, meskipun tentu diperbolehkan untuk mempertimbangkan nasihat orang tua yang relevan.
  5. Penghormatan. Rasa hormat dalam pernikahan diperoleh melalui perilaku, pilihan, tanggung jawab, dan komitmen. Pernikahan yang sehat membutuhkan komunikasi yang baik, kejujuran, dan saling menghormati.
  6. Kepercayaan yang Terus Diperbarui. Kepercayaan adalah fondasi penting dalam pernikahan. Meskipun tidak ada jaminan bahwa pasangan tidak akan mengecewakan, penting untuk terus membangun dan memelihara kepercayaan.
  7. Komitmen Tanpa Menghilangkan Jati Diri. Dalam pernikahan, penting untuk tetap mempertahankan jati diri dan tidak kehilangan self-esteem. Komitmen harus didasarkan pada pilihan yang sadar, bukan paksaan.

Menikah adalah tentang menyatukan dua individu yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis, bukan tentang membuat kedua individu tersebut menjadi identik atau sama persis. Maka, pastikan agar kamu mengikat janji pernikahan tersebut dengan dasar yang benar dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun