Mohon tunggu...
Meiliana Azkiya
Meiliana Azkiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesatuan Ilmu Menunjang Pemuda Produktif dan Kreatif

9 Desember 2022   11:17 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemuda Indonesia adalah pemuda penerus bangsa, yang harus memiliki karakter pemimpin bangsa yang disiplin, bertanggung jawab, dan berjiwa sosial yang tinggi, pemuda Indonesia adalah penerus bangsa yang harus dilatih skillnya agar kedepannnya bisa menjadi pemimpin yang berkualitas.

Pemuda Indonesia harus lebih produktif dari berbagai sisi, salah satu penunjang pemuda produktif adalah dengan mengisi waktu  luangnya untuk hal-hal yang bermanfaat seperti mengikuti organisasi baik di Formal atau di informalnya, dengan organisasi pemuda Indonesia bisa membentuk karakter sebagai pemimpin yang pantas untuk diandalkan, selain dari organisasi pemuda juga bisa menjadi produktif dengan cara mengembangkan bakatnya melalui media elektronik yang sangat canggih. Pemuda Indonesia bisa membuat seni kreatif dari ide pemikirannnya dengan menyalurkan bakatnya melalui media elektronik.


Pemuda Indonesia juga bisa membuat karya kreatif dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai, barang-barang yang sudah tidak terpakai bisa disulap menjadi barang-barang yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dan bisa juga membuahkan mata uang yang sangat berguna untuk kebutuhan hidup. Pemuda Indonesia bisa menjadi pemuda yang sangat berkualitas jika pemuda tersebut berusaha keras untuk menjadi yang terbaik, Pemuda Indonesia juga bisa menjadi pemuda yang bermanfaat bagi sekitarnya dengan menyalurkan keahliannya seperti contoh, menjadi MC acara resmi, menjadi moderator seminar, menjadi pemateri kajian tabligh akbar dan lain-lain.


Pemuda yang berilmu dan terus belajar tanpa mengenal lelah dalam menuntut ilmu adalah pemuda yang menjalankan perintah Allah dan Rosulnya yang telah mensyariatkan tentang kewajiban bagi seorang muslim baik laki-laki atau perempuan. Sebagai sabda- Nya : " THOLABUL ILMI FARIDHOTUN 'ALAA KULLI MUSLIMIN WA MUSLIMATIN " ( Mencari ilmu itu sangat wajib hukumnya bagi seorang muslim baik-muslim laki-laki atau perempuan ).Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammmad SAW adalah surat al-alaq ayat 1-5. yang diawali dengan kata Iqra' yang berarti bacalah. Ayat ini merupakan anjuran membaca sekaligus perintah menuntut ilmu. Saking pentingnya ilmu. Rasulullah Saw bahkan menyatakan orang yang belajar termasuk berjihad di jalan Allah Swt.

Ulama besar Abu Abdillah Muhammad bin Idris atau yang masyhur dengan sapaan Imam Syafi'i pernah bersyair, " Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya kegagalan mempelajari ilmu disebabkan ketidak sabaran murid dalam menghadapinya. :"
" Siapa yang yang tak pernah merasakan pahitnya belajar walau sebentar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
" Siapa yang tidak belajar di masa mudanya, bertakbirlah untuknya 4 kali karena kematiannnya".
Itulah nasehat-nasehat yang disampaikan oleh Imam Syafi'i untuk semua pelajar atau mahasiswa dan kiranya bisa menjadi motivasi bagi kita semua dalam belajar di masa-masa saat ini.


Pemuda yang baik tentunya tidak akan bergantung pada orang tuanya atau kepada orang lain. Pemuda yang baik adalah pemuda yang bisa mengatakan inilah saya bukan inilah bapak saya. Kemandirian dan kematangan seorang pemuda tentunya sejauhmana dia dalam menuntut ilmu sewaktu mudanya. Pemuda yang berilmu tentunya tidak akan sama dengan pemuda yang tidak berilmu, baik dalam perilaku keseharian dalam bergaul dengan masyarakat ataupun pergaulan-pergaulan lainnnya 

Pemuda yang matang akan menghasilkan sesuatu  yang produktif dan kreatif sehingga dalam kesehariannnya dia terus berfikir maju kedepan untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam setiap hasil  karyanya. dan tentunya ini akan menjadi kebanggaaan bangsa Indonesia dalam mencetak para penerus bangsa yang kreatif, ulet, rajin, inovatif dan kreatif. Ini semua tentunya harus didukung juga oleh para pemegang kekuasaan dalam mancetak generasi yang unggul dan menjadi kebangggan baik di negaranya sendiri atau bahkan keluar negeri.

Ilmu merupakan sebuah kunci akan segala kebaikan serta pengetahuan. Ilmu menjadi sebuah sarana untuk bisa menjalankan apa yang menjadi perintah Allah kepada kita. Tidak akan sempurna akan keimanan serta tak sempurna amal kecuali dengan keutamaan sebuah ilmu. Dengan Ilmu Allah disembah, dengannya juga hak Allah dijalankannya, serta dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.


Hal ini yang membuat kebutuhan pada sebuah ilmu lebih besar serta dibandingkan kebutuhan pada makanan serta minuman, sebab pada keberlangsungan agama serta dunia bergantung dengan ilmu. Manusia akan lebih memerlukan ilmu daripada makanan juga minuman. Karena pada makanan dan juga minuman hanya dibutuhkan sebanyak dua hingga tiga kali sehari,  sedangkan ilmu terus diperlukan pada setiap waktunya.
Antara ilmu dan amal  haruslah saling beriringan karena keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan, tentunya akan bernilai ketika dua sisinya ada. Ilmu tanpa amal tidaka akan bernilai ibadah begitupun suatu amal tanpa ilmu tentunya amalnya tidak akan mendapat pahala dari Allah Swt. alias amal kita  tidak akan diterima. Oleh karenanya tentu kita sangat dituntut untuk terus menuntut ilmu di manapun kita berada walaupun ilmu itu berada di negeri China. Dimulai dari ayunan sampai kita masuk ke liang lahat.  


Sebagian dari antara kita mungkin bisa menganggap bahwa dalam hukum menuntut ilmu agama hanya sekadar sunnah, yang artinya akan mendapat pahala untuk mereka yang melakukannya serta tidak akan berdosa bagi siapa saja yang meninggalkannya. Padahal ada terdapat banyak beberapa kondisi di mana dalam hukum menuntut ilmu agama adalah wajib untuk setiap Muslim (fardhu 'ain) sehingga berdosalah untuk mereka orang yang meninggalkannya.

Pemuda Indonesia haruslah menjadi pemuda yang  produktif, kreatif, dan berkarya. yang tentunya di tangan seorang pemudalah dibebankan urusan umat. Di tangan pemudalah negeri ini harus dilanjutkan atau estafet ini harus dilanjutkan dan ini tentunya harus disiapkan sedini mungkin agar menjadi pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagai salah satu generasi yang masuk ke dalam kategori masyarakat usia produktif, genersi millenial harus bisa menjadikan momentum tersebut sebagi kesempatan untuk bersaing dan berkompetisi secara produktif sehingga dapat memajukan bangsa indonesia. " Kemajuan bangsa terletak pada generasi millenial sekarang. Kalau generasi millenial sekarang bisa berproduktif, indonesia akan maju dan progresif. Pasalnya, saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang memberikan tantangan baru bagi generasi milenial untuk bersaing dalam tatanan global. Persaingan global itu dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karenanya pemuda sekarang harus menyiapkan segala sesuatunya dan terus belajar dan terus belajar. ada pepatah orang bijak mengatakan. " Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Masa Depan ".

Oleh karenanya, marilah kita sebagai pemuda masa kini harus berniat diri untuk rajin belajar, menuntut ilmu tanpa henti untuk meraih cita-cita yang kita cita-citakan bersama demi meraih kesuksesan di kemudian hari. Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang . mari kita siapkan diri kita masing-masing. Janganlah malas dan janganlah kita menjadi bodoh karena penyesalan akan berakhir hanya bagi orang yang bermalas-malasan. seperti ungkapan Soekarno yang menyatakan : Raihlah cita-cita setinggi langit di angkasa dan jika kamu jatuh, kamu akan terjatuh di antara bintang-bintang. Semoga kita termasuk generasi yang nantinya menjadi generasi kebanggaan keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. untuk memajukan indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofuur. masyarakatnya sejahtera, damai,  aman, adil dan makmur.  Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun