Bahasa Indonesia Modernisasi

Bahasa Indonesia Modernisasi adalah bentuk bahasa yang digunakan oleh generasi muda saat ini, sering kali dipengaruhi oleh budaya pop, media sosial, dan tren terbaru. Bahasa ini cenderung lebih santai dan dinamis.

Contoh:

1. Mantul: Mantap Betul (Ekspresi pujian atau kepuasan)

2. Bucin: Budak Cinta (Orang yang sangat tergila-gila pada pasangannya)

3. Japri: Jalur Pribadi (Pesan pribadi)

4. Receh: Sesuatu yang dianggap remeh atau lucu

5. Vibes: Suasana atau perasaan (diambil dari bahasa Inggris)

Singkatan gaul ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial atau aplikasi pesan instan lainnya.

Bisa kita lihat, ada beberapa bahasa luar yang ikut tercampur dalam obrolan sehari-hari.

Percampuran budaya Indonesia dan budaya luar dalam segi bahasa dapat dilihat dari beberapa contoh berikut:

1. Kode Switching (Campuran Bahasa):

   - "Aku lagi meeting di kantor."

   - "Jangan lupa update statusmu di social media."

   - "Kita harus submit tugas ini sebelum deadline."

2. Penyederhanaan Kata:

   - Mager: Malas gerak, dari kata 'males gerak'.

- OTW: on the way (dijalan)

- BTW: by the way (ngomong-ngomong)

- LOL: laughing out loud (tertawa terbahak-bahak)

3. Istilah Gaul dari Bahasa Asing:

   - Baper: Bawa perasaan (terinspirasi dari kata 'feeling' dalam bahasa Inggris).

   - Kepo: Knowing every particular object (dari bahasa Inggris, "curious").

   - Nyimak: Menyimak (dari bahasa Inggris, "observing").

4. Penggunaan Bahasa Inggris dalam Ungkapan Sehari-hari:

   - "Itu so sweet banget."

   - "Gue lagi mood bagus hari ini."

   - "Jangan judgmental sama orang."

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana bahasa Indonesia berkembang dengan menyerap dan mengadaptasi elemen dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Modernisasi bahasa ini mencerminkan dinamika sosial dan budaya masyarakat Indonesia yang terus berkembang serta terbuka terhadap pengaruh global.

Bahasa Indonesia Modernisasi merujuk pada evolusi dan adaptasi bahasa Indonesia agar sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi, budaya, dan kebutuhan komunikasi masyarakat modern.

Meilani Widianingsih, mahasiswa FKIP Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNPAM.