" Sumpil merupakan makanan sehat tradisional yang asli tanpa bahan kimia. Dan memiliki arti sebagai lambang  keseimbangan hidup manusia antara sesama manusia. " ujar Rika, warga Desa Nolokerto.
Di tahun ini, di Desa Nolokerto tepatnya RT 7 RW 5 mengadakan festival lomba weh-wehan. Lomba tersebut berupa memasak aneka macam makanan yang diikuti oleh perkumpulan dawis (dasa wisma) desa tersebut yang  berjumlah 12 peserta.
Satu-persatu makanan di nilai oleh 3 juri yakni ketua PKK RT 07 RW 05, salah satu anggota KKN RDR Ke-77 Kelompokk 95 dan Duta Genre Kendal Neysa Anora. Lomba tersebut dimenangkan oleh kelompok dawis Rakhimi.
Pandemi tidak menghalangi para warga untuk memeriahkan acara Peringatan Maulid Nabi, asalkan para warga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mengenakan masker, dan menjaga jarak antar warga. Wahab berharap festival ketuwin akan terus berlanjut hingga seterusnya.
" Lomba memasak dalam festival weh-wehan ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan semoga akan terus terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya. " harap Wahab. -- oleh Meilani Esti Mulya Putri team of KKN RDR 77 Kelompok 95.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI