Mohon tunggu...
Meilana BrGinting
Meilana BrGinting Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca / introvert

Selanjutnya

Tutup

Medan

"Menyusun Piring Impian : Eksplorasi Seblak Prasmanan Yang Menggoda Selera"

9 Januari 2025   01:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   01:00 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seblak Prasmanan (sumber : www. youtube.com)

Seblak prasmanan telah menjadi tren kuliner di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Banyak warung seblak yang menawarkan konsep ini menarik pengunjung, terutama pada akhir pekan. Penjual seblak mengaku bisa menjual ratusan porsi dalam sehari saat akhir pekan.Namun, ada beberapa keluhan mengenai harga seblak prasmanan yang dianggap mahal dibandingkan dengan seblak porsi biasa. Harga seblak prasmanan bisa mencapai Rp 20,000 tergantung pada jumlah topping yang diambil.

Alasan Ketertarikan
Variasi Pilihan : Banyaknya topping membuat setiap kunjungan menjadi pengalaman baru.
Harga Terjangkau : Dengan harga yang bervariasi tergantung pilihan bahan, seblak prasmanan menjadi pilihan ekonomis bagi banyak orang.
Daya Tarik Visual : Penyajian bahan yang berwarna-warni menarik perhatian di media sosial

Tantangan dalam Bisnis
Meskipun seblak prasmanan populer, ada tantangan dalam menjaga kualitas bahan dan persaingan yang ketat di pasar kuliner. Pemilik usaha perlu terus berinovasi untuk menarik pelanggan.

Kesimpulan

Seblak prasmanan bukan sekadar makanan, ia menciptakan pengalaman kuliner yang menarik dengan berbagai pilihan topping dan tingkat kepedasan. Dengan kombinasi rasa pedas dan interaktivitas dalam memilih bahan, seblak prasmanan terus menarik perhatian banyak orang dan menjadi salah satu jajanan favorit di Indonesia. Seblak prasmanan adalah contoh bagaimana makanan tradisional dapat beradaptasi dengan tren kuliner modern. Dengan sengaja dalam pemilihan bahan dan cita rasa yang khas, seblak prasmanan memiliki potensi besar untuk terus berkembang dalam industri kuliner Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun