Mohon tunggu...
meila nurhidayati
meila nurhidayati Mohon Tunggu... -

jadilah seorang pemenang dalam kehidupan demi tujuan yang sudah terencana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Tanpa Agama: Mati!

1 Juni 2013   22:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pelaku aparat harus berlaku adil dan jujur serta berpegang teguh kepada agama, Karena pancasila sendiri terkandung dalam setiap ajaran agama. Pancasila akan punya dasar moral yank kokoh, Moral transcendental bukan hanya moral politik yang terlalu mendunia dan cenderung korup. Dalam kondisi dunia yang serba materialistic- ateistik di mana umat manusia sedang menatap masa depan dengan pandangan yang tidak pasti, maka rasanya waktu sudah amat mendesak bagi bangsa kita. Pendekatan yang serba ekonomis matematis tanpa orientasi moral tarhadap pembangunan., akan menghasilakan masyarakat yang serba materialistic, suatu masyarakat yang anti pancasila, xsekalipun mungkin masih tetap secara formal sebagai dasar Negara.

Mungkinkah kita menumbuhkan sikap adildan jujur dalam arti dalam arti yang sebenar- benarnya, bila kita hanya beragama secara lahiriah? Dalam menghayati pancasila dalam fenomena sosiologis dalam masyarakat kita, dengan semakin banyaknya para pejabat mendekati agama dalam menjalankan, maka proses santrinisasi di kalangan birokras memang merupakan suatu kenyataan, fenomena inilah yang sedikit memberi harapan, bahwa suatu tingkat kualitatif dai penghayatan agama akan sama- sma kita rasakan pada waktu mendatang. Maki cepat proses ini makin baik. Di harapkan dengan penghayatan agama secara jujur dan sungguh – sungguh, kelemahan bangsa dalam soal moral akan dapat di obati. Beragama bukanlah sekedar ritual rutin yang tidak berkesan di hati. Beragama adalah berdialog yang terus- menerus dengan sumber kehidupan. Sumber ini tidak dapat di ukur dengan ruang dan waktu.  Dapat kita simpulkan bahwa pancasila haruslah mampu berdialog dengan sumber kehidupan itu, dengan cara yang di ajarkan oleh agama. Temponya sudah sangat mendesak bagi bangsa itu untuk membenahi dirinya dalam soal moral, dalam soal etika. Keterlambatan dalam pembenahan ini hanyalah akan member peluang kepada sakularisme dengan segala akaibatnya yang fatal untuk mencoraki perjalanan jauh bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun