Mohon tunggu...
Mei kurniati
Mei kurniati Mohon Tunggu... Guru - Orang yang senang berpetualang

Lelahku berkah ku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sekolahku Duniaku

20 November 2020   02:18 Diperbarui: 20 November 2020   02:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD N 1 Talunamba,Kecamatan Madukara Kab.Banjarnegara | dok. pribadi

Inilah sekolah ku,Sekolah yang memberiku dunia yang berbeda,dan sampai detik ini aku berada.Menoleh ke belakang sejenak, tepatnya 15 tahun silam ,pertama kalinya aku berkunjung ke sekolah yang sampai saat ini aku tempati dengan sejuta rasa yang sulit di ungkapkan.

Tanpa terbesit dalam angan dan cita ku yang ternyata aku menjadi bagian dari dunia pendidikan.Hanya berbekal semangat dan harapan yang begitu kuat pada saat pertama kali menapakan kaki di sekolah ini. 

SD Negeri 1 Talunamba adalah nama sekolah itu,tepatnya berada di Desa Talunamba kecamatan Madukara yang dalam perjalanan menempuh jarak yang cukup dekat ,dengan akses jalan yang alhamdulilah tidak ada yang di khawatirkan. Sekolah yang berada di tengah-tengahr perbukitan namun menambah indah pemandangan alamnya, dengan di kelilingi juga rumah - rumah penduduk di sekitar sekolah,udara yang sejuk menambah kesegaran alamnya.

 Awal tahun itu 2005 ,ya...di tahun itu;lah aq pertsms kali mencari sebuah harapan untuk mengabdi menjadi seorag pengajar.Aku mencari secercah harapan dan sampailah di sini sekolah yang sudah lama memberikan warna dalam hidup ku.

Seiring berjalanya waktu hari demi hari kulalui dengan rasa yang tak menentu tetapi tetap menanti harapan yang indah.Sampai ahirnya harapan itu terwujud,harapan itu datang.Tepat di tahun 2019 harapan yang telah lama aku nanti ahirnya bisa aku rasakan. Hanya kata alhamdulilah dan rasa yang begitu gembira bisa aku ungkapkan,mengucap rasa syukur yang tak terkira. 

Lagi lagi aku tidak menyangka" akan indah pada waktunya" ,mungkin kata ini yang pantas aku ungkapkan.Tanpa terasa dengan di kelilingi anak anak hebat aq mengabdi dan berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa.Sebuah rasa yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata,dengan dunia anak yang begitu berwarna ,karakteristik anak yang berbeda membuat dunia ku semakin terasa ada sebuah rasa yang luar biasa.

Mungin dulu tidak terpikir akan sampai pada titik ini dengan beragam cerita entah itu pengalaman suka duka yang telah aku lalui menjadikan sebuah cerita indah dalam hidup ku.

Adakalanya sempat terpikir untuk menyudahi ,tetapi dengan semangat dan dukungan dari semua pihak pada ahirnya sampai di titik sekarang ini,dukungan dari keluarga dan rasa sayangku pada anak -anak menjadi semangat tersendiri untuk menjalani pekejaan ini.Aku mulai merasakan akan cintaku pada pekerjaanku,cintaku pada dunia anak yang tiap hari aku temui. 

Berada di dunia anak ternyata membuat hidupku penuh cerita ,cerita itu tidak bisa tertukar dengan apapun,sampai saatnya tiba aku mengemban amanat yang harus aku lakukan demi masa depan anak bangsa.

Dan pengalaman itu membuat aku semakin sadar ternyata menjadi bagian dari seorang tenaga pendidik merupakan sesuatu yang perlu di perjuangkan untuk memajukan kecerdasan anak bangsa.Meski banyak cerita yang begitu panjang dan beraneka warna  membuat cerita yang tidak pernah aku lupakan sepanjang hidupku.

Cerita yang akan ku kenang selalu dan aku jadikan pedoman dalam harapan ku.Semoga dengan pengabdian ku ini menjadikan semangat ku untuk selalu menjadi seorang sosok yang di rindukan oleh semua anak didikku.ada rasa bangga tersendiri jika anak didikku kelak dapat menjadi seorang yang berhasil,semoga semanagtku akan terus ada bahkan bertambah untuk mengemban amanat ini,semoga akan selalu di kenang oleh semua anak didikku yang pernah bersamaku,itu menjadi hal yang sangat spesial bagiku.

Dengan perjuanganku dari titik terendah sampai saat ini semoga bisa bermanfaat untuk orang lain khususnya untuk diriku sendiri.Terus belajar dan terus belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun