Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan istilah sinking fund. Istilah sinking fund awalnya  digunakan di Inggris sekitar abad ke-18, yang merujuk pada pendanaan utang publik. Saat ini, di lingkungan perusahaan, sinking fund terkait dengan pembayaran obligasi.
Bagi individu, istilah ini diartikan sebagai dana khusus yang disisihkan untuk mempersiapkan pengeluaran tertentu di masa depan, atau uang yang disisihkan setiap bulan untuk tujuan tertentu. Misal : mempersiapkan dana pensiun, mempersiapkan biaya pendidikan anak , mempersiapkan dana untuk hari raya, dll.
Sinking fund sering disamakan dengan dana darurat, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Dana darurat digunakan untuk menghadapi masalah finansial mendesak yang terjadi secara mendadak. Dana darurat memberikan perlindungan finansial saat terjadi keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau penyakit yang memerlukan pengeluaran besar. Singkatnya, dana darurat memberikan rasa aman dan mengurangi stres finansial.
Manfaat memiliki sinking fund antara lain: dapat merencanakan pengeluaran besar seperti mempersiapkan masa pensiun, biaya pendidikan anak, renovasi rumah, dll; Tidak lagi khawatir akan "habis-habisan" apabila ada pengeluaran besar di masa depan; Menjadi lebih siap menghadapi perubahan besar terkait pengeluaran di masa depan; menghindarkan diri hutang; dll.
Selain bermanfaat, sinking fund juga memiliki kekurangan. Proses yang lama, kesulitan dalam budgeting, godaan untuk tidak disiplin, hilangnya opportunity cost, dll.
Opportunity cost adalah biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain. Dalam sinking fund uang yang dikumpulkan secara rutin dalam jangka panjang bisa jadi membuat uang tersebut menjadi tidak menghasilkan dibanding ketika uang tersebut digunakan untuk hal lain (misal investasi, dll).
Bagaimana cara mengumpulkan sinking fund?Â
1. Tentukan tujuan mengumpulkan uang
Hal pertama yang perlu dilakukan saat membuat sinking fund adalah menentukan tujuan Sehingga dapat ditentukan kemudian berapa dana yang harus dikumpulkan.
2. Tentukan target berapa banyak dana yang harus dikumpulkan
Setiap tujuan mempunyai kebutuhan besaran dana yang berbeda. Dana pensiun tentu lebih besar daripada dana renovasi rumah atau biaya merayakan hari raya.
3. Tentukan dimana menyimpan dana tersebut
Apakah membuat rekening khusus atau dengan mengikuti berbagai program perencanaan  keuangan seperti asuransi, tabungan dana pensiun, tabungan pendidikan, dll. Saat ini semakin banyak program yang ditawarkan oleh penyelenggara jasa keuangan yang mengakomodir kebutuhan akan sinking fund. Banyak juga diantara program tersebut yang juga menawarkan benefit atau hadiah yang menarik.
4. Tentukan jumlah uang yang akan disisihkan
Setelah menentukan tujuan dan target uang yang harus dikumpulkan, waktunya menentukan berapa banyak yang harus disisihkan. Berapa persen alokasi dana dibandingkan dengan jangka waktu, tujuan, dan jumlah dana yang kelak diperlukan
5. Menambah penghasilan
Banyak orang kesulitan untuk menabung dengan gaji bulanan, apalagi jika kebutuhan yang dimiliki tidak sedikit. Apabila memungkinkan menambah penghasilan adalah hal yang dapat dilakukan.
6. Disiplin
Disiplin dan fokus dalam mencapai tujuan, disiplin dalam menabung. Stay on budget
7. Kontrol diri
Kontrol diri yang tinggi memungkinkan kita untuk stay on budget. Tidak konsumtif, impulsif dan kompulsif dalam berbelanja juga termasuk cara membuat kita dapat mengumpulkan sinking fund.
Memiliki sinking cost yang cukup untuk berbagai kebutuhan jangka panjang membuat kita tidak akan kehilangan banyak uang dan bahkan asset ketika tiba "jatuh tempo" pengeluaran tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI