Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Buku Tetap Menjadi Trend Sebagai Kado Natal di Jerman

23 Desember 2024   10:05 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di salah satu toko buku di Stuttgart di masa menjelang Natal (dokumentasi pribadi) 

Seperti dikutip dari laman statitik Jerman, terdapat total 80 persen orang Jerman membaca buku, apakah itu bergenre krimi, fantasi, non fiksi, atau genre lainnya. Lebih dari sepertiga (36 persen) membaca e-book. (https://de.statista.com)

Salah satu kegiatan di masa menjelang Natal adalah mencari Kado Natal bagi orang-orang yang dicintai.

Aku berjalan perlahan-lahan melewati toko-toko yang etalase-nya dihiasi lampu pijar berkelap-kelip. Ornamen-ornamen khas Natal, bintang dan bola-bola kaca menambah keceriaan dan meriah suasana meski cuaca berhujan disertai angin yang cukup kencang bertiup.

Orang-orang lalu-lalang lebih ramai dari biasanya. Semua sudah bisa dipastikan karena persiapan menjelang Natal yang tinggal beberapa hari lagi. 

Ya, di jalan ini, yang sementara kulewati, Koenigstrasse,  juga sangat ramai karena disamping sebagai komplek Pasar Natal juga sebagai jalan utama tempat berbelanja, termasuk toko buku yang hendak kutuju untuk mencari kado Natal. 

Memberi kado Natal adalah tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. 

Kado atau hadiah adalah bagian dari budaya untuk membangun, memelihara, dan memperdalam hubungan dengan orang lain. Kado adalah sarana untuk mengungkapkan perasaan dan berkomunikasi atau menyampaikan pesan misalnya tanda cinta, kasih-sayang, perhatian atau ucapan terima kasih.

Dalam tradisi Natal, kado digunakan sebagai simbol dalam memperingati akan anugerah dan kasih Tuhan bagi dunia. Rasa diberi anugerah itu kemudian dibagi dengan orang lain, tentu saja bukan hanya dalam bentuk materi.

Dengan kado, kita bisa membagi rasa bahagia dengan orang lain disamping kita pun turut bahagia karenanya!

Di Stadtmitte (pusat kota) Stuttgart ada terdapat 3 toko buku besar yang letaknya berdekatan: Thalia, Hugendubel, dan Osiander. Mereka tidak pernah terlihat sepi, apalagi di masa menjelang Natal.

Di masa Natal, buku-buku cerita Natal mulai dari kumpulan cerita pendek sampai novel diberi tempat khusus, di tengah ruangan, begitu pula buku-buku klasik misalnya Moby Dick, Little Woman, Pride and Prejudice, dan masih banyak lagi. 

Buku-buku klasik mendapat tempat istimewa (dokumentasi pribadi) 
Buku-buku klasik mendapat tempat istimewa (dokumentasi pribadi) 

Buku-buku klasik ini selalu mendapat tempat istimewa di masa Natal, hal ini berkaitan dengan Natal di sebagian besar negara Eropa bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga bagian dari tradisi atau budaya. Buku-buku klasik adalah bagian dari budaya. 

Aku mendapati banyak sekali orang di toko buku ini, baik yang sedang melihat-lihat, membaca, dan sementara dalam antrian.

Pembeli dalam antrian (dokumentasi pribadi) 
Pembeli dalam antrian (dokumentasi pribadi) 

Di Jerman, buku selalu mendapat tempat istimewa di bawah pohon terang. Natal adalah sukacita seirama dengan buku bisa menciptakan hal itu. 

Memberi kado Natal dalam bentuk buku masih menjadi favorit di Jerman. Salah satu stasiun radio dan televisi NDR Fernsehen Niedersachsen lewat tim editorial budaya-nya telah membuat salah satu liputan bahwa buku adalah salah satu hadiah paling populer saat natal. (www.ndr.de/kultur/buch)

Buku-buku bertema Natal di toko buku (dokumentasi pribadi) 
Buku-buku bertema Natal di toko buku (dokumentasi pribadi) 

Salah satu tradisi di Malam Natal di Jerman adalah membaca cerita dan puisi Natal atau bermain musik. Hal ini dilakukan sebelum Bescherung atau membuka kado Natal.

Buku bukan hanya tentang kebahagiaan yang bisa tercipta? ada banyak hal yang membuat buku sangat menarik sehingga orang tertarik untuk memilihnya sebagai kado.

Buku mengajak bertualang

Oscar Wilde, seorang penulis dari Irlandia pada abad ke-19 pernah berfilsafat "Ada buku yang memungkinkan kita hidup lebih lama dalam satu jam daripada yang diberikan kehidupan dalam dua puluh tahun".

Buku memungkinkan kita menemukan hal-hal baru dan belum diketahui, melihat dunia dari sudut pandang baru, dan menginspirasi imajinasi kita. Buku bisa memperkaya kita dengan ide-ide yang memberi kita keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Ini bisa memberi dampak pada perubahan kearah yang lebih baik.

Buku sarana hiburan

Pekerjaan sehari-hari membuat kita stress apalagi jika ditambah masalah-masalah pribadi.

Buku bisa memberi hiburan dalam keadaan ini. Meluangkan waktu untuk membaca hal-hal atau cerita yang kita ingini membuat pikiran kita akan bisa beristirahat, kepenatan terlepas, dan masalah sehari-hari agak terlupakan. Rehat dengan membaca buku bisa berfungsi dengan lebih baik dari membaca lewat perangkat digital. 

Lewat buku, pikiran seseorang bisa lebih fokus karena tidak terganggu dengan berita-berita atau notifikasi lain yang biasanya masuk lewat perangkat digital.

Buku mengajak kita bertamasya

Jean-Paul, seorang penyair Jerman pada abad ke-18 berkata "Membaca buku berarti berkelana ke dunia yang jauh, dari kamar hingga ke bintang". 

Buku bisa membawa kita ke masa lampau dimana sejarah bisa hidup di depan mata. Buku bagaikan kapal atau pesawat yang membawa kita menjelajahi benua-benua baru. 

Aku bisa mengatakan bahwa di masa kini, seperti "berkelanjutan" karena membaca adalah seperti berpergian secara nol-emisi.

Buku ada di dunia nyata

Hal apa di jaman sekarang yang tidak lewat digital?! 

Di kantor, di universitas, dan di sekolah, semua sudah didigitalisasi. Bukankah mata kita perlu waktu untuk beristirahat dari pancaran sinar monitor, menjauhkan diri kita sebentar dari kabel dan pengisi daya. 

Disamping itu, bayangkan pengalaman apa yang bisa didapatkan lewat: pergi ke toko buku, melihat-lihat buku di rak, membaca sinopsis, membolak-balik halamannya bisa sampai berjam-jam, bercengkrama dengannya sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya. Kemudian membawanya pulang ke rumah, mengadakan me-time bersamanya, kemudiannya meletakkannya di rak atau bisa meminjamkannya kepada sahabat kita, yang juga menghargai buku itu seperti kita menghargainya. 

Bukankah ini suatu pengalaman yang indah?

Buku sebagai sahabat

Buku bisa menyertai kita, ke mana pun kita pergi, ke tempat yang tidak terjangkau internet sekalipun. 

Dia memahami kita, bayangkan saat kita membaca, secara tak sengaja, kopi atau teh tumpah membasahi buku tersebut. Dia memahami kelemahan kita, bukan?

Kita membeli buku di toko buku baru atau di pasar loak, buku memiliki bau tersendiri. Dia unik.

Pernahkan kita ke perpustakaan?! Atmosfer apa yang kita dapatkan. Ada perasaan yang hadir, seperti 'merasa berpengetahuan' meskipun kita belum mebaca buku-buku itu, selanjutnya rasa yang timbul adalah keingintahuan.

Buku adalah kawan yang bisa diajak berjelajah bersama, berpetualang ke suatu dunia baru. Dalam skenario terbaik, buku adalah bagian yang kita cintai yang bisa bersama kita seumur hidup.

Di saat Natal, banyak orang-tua, kakek-nenek atau paman dan bibi yang memilih kado buku bagi anak-anak mereka. 

Membaca buku bisa menjadi sangat mengasyikan dalam melewati masa libur Natal sekolah selama dua minggu. Bagi anak-anak Taman Kanak-kanak atau anak-anak Sekolah Dasar, ini bisa menjadi kegiatan bersama antara mereka dan orang tua atau bersama kakek dan nenek mereka.

Ayah dan anak membawa bersama (www.familie.de) 
Ayah dan anak membawa bersama (www.familie.de) 

Melihat dan menemukan gambar bersama, memecahkan teka-teki kecil, dan membuka-buka halaman dengan rasa ingin tahu. Bermain kata yang ber-rima, menyanyi, dan menirukan suara-suara lucu yang ada dalam buku.

Membaca bisa menciptakan keakraban. Masa liburan Natal selama dua minggu adalah di musim dingin. Di saat cuaca dingin dan berangin di luar, atau di saat cuaca tidak mendukung untuk melakukan aktivitas di luar rumah, kegiatan membaca sangat baik karena bisa di dalam ruangan yang hangat dan nyaman.

Lewat membaca bersama, anak-anak akan merasa mendapat perhatian dari orang tua atau kakek-neneknya.

Kakek dan cucu (www.tagesspiegel.de)
Kakek dan cucu (www.tagesspiegel.de)

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari anak-anak membawa orang dewasa ke dalam percakapan dengan anak-anaknya sehingga mereka bisa memahami apa yang dipikirkan anak-anak itu atau situasi apa yang sedang dirasakan anak-anak mereka.

Hal-hal seperti yang disebutkan di atas ini adalah faktor-faktor yang menjadikan buku meski klasik, tapi tetap sebagai idola di Jerman sebagai kado Natal bagi orang dewasa ataupun bagi anak-anak. 

Salam literasi

Meike Juliana Matthes 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun