Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Natal PERKI Stuttgart 2024 dengan Semangat Damai Betlehem

16 Desember 2024   03:41 Diperbarui: 16 Desember 2024   03:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata sambutan pembukaan oleh Ketua Perki, Ivo Kurniadi (dokumentasi pribadi) 

Ini adalah kalimat pembuka yang diucapkan oleh Pendeta Perki, Maureen Marquard dalam khotbahnya dalam Ibadah dan Perayaan Natal tersebut yang dihadiri oleh sekitar 200 orang dan berlangsung di Nikodemus-Gemeindezentrum Fleckenwaldweg 3, Stuttgart Botnang pada Sabtu pukul 5 sore pada saat suhu di luar berada pada angka 3°Celsius.

Dengan tema ini, PGI dan KWI memang benar-benar ingin mengajak seluruh umat Kristen untuk betul-betul menelaah maksud dari pesan Alkitab pada ayat tersebut.

Betlehem adalah kota kecil yang terletak sekitar 10 Km di sebelah Selatan Yerusalem, kota yang dalam catatan sejarah Natal pada sekitar 2000 tahun yang lalu, dilaksanakan sensus penduduk. Hal yang membuat Yusuf dan Maria datang ke kota itu karena Bethlehem adalah kampung halaman mereka dan saat itulah Bayi Kristus datang ke dunia ini.

Di malam kelahiran-Nya itu, terdapatlah sekelompok gembala di padang. Mereka adalah orang-orang pertama yang menerima Berita Sukacita yang disampaikan oleh para malaikat Tuhan akan lahirnya Bayi Kristus. Para gembala adalah golongan orang-orang sederhana yang bekerja sepanjang malam dengan berjaga-jaga supaya kawanan domba mereka tidak diterkam hewan-hewan buas.

Selanjutnya, dalam khotbahnya Pendeta Maureen menjelaskan apa yang dialami oleh para gembala itu saat didatangi malaikat. 

Alkitab mencatat bahwa malaikat Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan cahaya kemuliaan Tuhan menerangi para gembala itu yang membuat mereka ketakutan, kemudian malaikat itu berkata, "Jangan takut! Aku datang membawa Berita Baik bagi kamu, Berita Sukacita".

Bagaimana respon gembala? 

Mereka yang tadinya diliputi ketakutan berubah setelah mendengar kabar baik, mendapat penghiburan. 

Kabar kesukaan memberi arti bahwa Allah bisa hadir dimana saja, di tempat dimana orang-orang berkenan kepada-Nya.

Tuhan akan memberi keselamatan dan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dan keselamatan. Segala persoalan hidup apabila diletakkan dalam percaya dan kemuliaan Allah akan membuat orang merasa tenang, bernapas lebih lega, dan damai di hati seperti yang ditunjukkan oleh sikap para gembala itu yang meletakkan rasa percaya mereka kepada Tuhan.

Hal berikut yang bisa dipelajari adalah bahwa para gembala itu mendengar dengan seksama petunjuk, tanda, dan pesan dari para malaikat. Para gembala itu bereaksi menjalankan dan saling mengajak apa yang disampaikan kepada mereka untuk pergi ke Betlehem dan menjumpai Bayi Kristus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun