Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tersedia Sup Kari Sayur Indonesia pada Festival Musim Gugur "Roemer Kirbe"

9 November 2024   08:01 Diperbarui: 9 November 2024   08:36 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stan Perkumpulan Perempuan Multikultur. Saya bertugas di kasir (dokumen pribadi) 

Musim gugur ditandai dengan suhu yang perlahan-lahan menurun menyebabkan daun-daun pohon berubah menjadi berwarna kuning, orange, dan merah-marun. Alam menjadi sangat indah dengan nuansa keemasan. 

Alam bukan hanya bertambah cantik sebelum dia masuk dalam tidur panjangnya, tapi juga memberi masa panen. Masa di mana mahluk hidup termasuk manusia di dalamnya memanen hasil kerja mereka selama musim semi dan musim panas. 

Para petani memanen kentang, labu, apel, anggur, jagung, dan masih banyak hasil bumi lainnya.  Tupai pun berlomba-lomba mengumpulkan biji-bijian sebagai bekal di musim dingin nanti saat alam tidak menghasilkan.

Di Jerman, rasa suka-cita masa panen  dirayakan dengan sebutan "Erntedankfest".  

Perayaan ini berawal dari tradisi gereja untuk mengucapkan rasa terima-kasih kepada Tuhan YMK. Ruangan gereja akan dihiasi dengan berbagai hasil bumi, ada berjenis-jenis gandum, buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, beraneka roti dan sebagainya. Berjenis-jenis hasil bumi ini sebagai peringatan bagi manusia akan keanekaragaman makanan yang disediakan oleh Sang Pemilik Semesta lewat alam ciptaan-Nya.

Dekorasi musim gugur di salah satu sudut kota Kernen (dokumentasi pribadi) 
Dekorasi musim gugur di salah satu sudut kota Kernen (dokumentasi pribadi) 
Festival musim gugur terbesar di Jerman terdapat di kota Stuttgart, dikenal dengan "Cannstatter Volkfest" dan "Oktoberfest" di Muenchen.

Selain di kota-kota besar itu, festival musim gugur juga di rayakan di kota-kota kecil. Di banyak wilayah Selatan Jerman, perayaan panen ini dikenal dengan nama "Kirbe".

"Kirbe" berawal dari pekan raya gereja yang dirayakan sejak berabad-abad yang dalam hal ini berhubungan juga dengan syukuran pada musim gugur. Misalnya di kota Schwaikheim, festival ini dikenal dengan nama "Schwaikheimer Kirbe" atau di kota Feuerbach dengan "Feuerbacher Kirbe".

Hal yang sama juga berlaku di kota tempatku tinggal, Kernen im Remstal, kota kecil yang berjarak sekitar 20 menit dari Pusat Kota Stuttgart. Kami menyebut festival musim gugur ini dengan "Roemer Kirbe".

Di akhir pekan kemarin, pusat kota Kernen im Remstal tepatnya di alun-alun balai kota yang berlokasi di Rommelshausen terlihat sangat berwarna dan hidup karena disanalah berlangsung perayaan musim gugur tersebut. 

Pengunjung berjalan-jalan santai melalui "Kirbe Markt". Ini adalah pasar musim gugur yang menawarkan hasil panen langsung dari petani-petani setempat, ada juga kerajinan tangan untuk dekorasi musim gugur, dan "Kinderflohmarkt" atau pasar-loak  anak-anak dimana mereka datang untuk menjual atau saling bertukar mainan atau buku-buku mereka yang sudah tidak terpakai lagi. Tercatat ada 73 warung anak-anak pada Kirbe kali ini. Ini merupakan rekor dalam beberapa tahun terakhir. Anak-anak itu menggelar lapak mereka dengan beralaskan tikar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun