Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manfaat Membaca dan Rak Buku Publik di Tepi Jalan di Jerman

10 Oktober 2024   05:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:42 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rak Buku di Rhein-Neckar (www.chillr.de)

Hal ini bisa menunjukkan bahwa lewat membaca bisa memberi efek kematangan emosional.

Dampak kematangan emosional memberi perbedaan dalam Masyarakat. Masyarakat yang biasa membaca akan bisa menyaring informasi-informasi dengan lebih baik sehingga bisa membuat perbedaan tentang mana yang patut dikomentari dan mana yang tidak atau bisa memberikan penerimaan secara damai.

Mendapat ide dan konsep baru

Membaca dapat membiasakan kita menerima ide dan konsep baru. Membaca bisa membuka pikiran kita. Dengan terlibat dengan berbagai ide, cara berpikir, dilema filosofis, dan konsep-konsep lainnya, kita bisa memahami perbedaan pandangan dan cara berpikir orang lain, menimbangnya dan menerima bentuk perbedaan secara bijak dan terbuka.

Berdasar atas manfaat-manfaat yang didapat dari membaca seperti yang diulas di atas maka bukanlah suatu kebetulan bahwa negara-negara dengan tingkat melek huruf yang tinggi, masyarakatnya didorong untuk membaca sebanyak mungkin karena sadar bahwa kekuatan membaca sangatlah besar dan hal itu tidak diragukan lagi.

Jerman adalah salah satu negara dari sekian banyak negara di dunia yang mempunyai keinginan yang besar akan pengetahuan yang bersumber dari literasi. 

Membaca bisa dilakukan dengan berbagai cara apalagi di era digital seperti masa kini. Hampir semua orang bisa mengakses bahan-bahan bacaan mereka lewat ponsel dan tidak perlu jauh-jauh ke perpustakaan seperti cara yang yang dilakukan oleh generasi dulu. Meskipun, budaya membaca buku fisik masih terus dilestarikan di negara yang terkenal akan industri teknologinya ini. 

Salah satu cara adalah dengan memberi akses terhadap buku kepada siapa saja, tanpa memberi kartu anggota, iuran, dan sebagainya. Hanya tingkat kepercayaan dan rasa memiliki itu yang diperlukan.

Öffentliches Bücherregal di tepi jalan di Jerman

Öffentliches Bücherregal adalah Rak Buku Umum. Rak buku ini terletak di jalan-jalan atau alun-alun kota. Buku-buku yang ditawarkan untuk ditukar atau dipinjamkan secara gratis tanpa formalitas.

Tidak ada penjaga di rak buku ini. Seorang yang bertugas sebagai relawan kota datang misalnya seminggu sekali untuk mengecek dan merapikan buku-buku di rak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun