Air limbah diolah di lebih dari 10.000 instalasi pengolahan limbah (Kläranlage). Jaringan kanal ini panjangnya sekitar 515.000 kilometer (atau bisa mengelilingi bumi sebanyak 13 kali). Pemerintah kota bertanggungjawab atas sistem instalasi pengolahan air limbah, tapi ada juga yang dijalankan oleh perusahaan swasta.
Sekitar 9,4 miliar meter kubik air diolah di instalasi pengolahan limbah umum setiap tahunnya.
Instalasi pengolahan air limbah ini memiliki tiga tahap pemurnian: tahap mekanis, tahap biologis tanpa penghilangan nutrisi seperti nitrogen dan fosfat, dan tahap biologis lanjutan dengan penghilangan nutrisi.
Tahap Mekanis
Air limbah pertama-tama melewatkan saring yang menahan kotoran kasar (kertas, botol, ranting, kaleng, dll) dan membuangnya dengan pengikis otomatis.
Pada penampung pasir, saluran drainase melebar sehingga kecepatan aliran air melambat dan menyebabkan material kasar seperti pasir dan kerikil yang lebih berat dari air mengendap di dasar.
Air ditahan di penjernih utama sekitar dua jam. Dalam cekungan besar berbentuk persegi panjang atau bulat, materi padat tersuspensi halus akan mengendap di dasar sebagai lumpur.
Lumpur mentah ini disedot dan diangkut ke reaktor. Zat ringan misalnya lemak dan minyak mineral, dialirkan ke dalam wadah khusus. Dalam tahap mekanis ini, menghilangkan sekitar 30 persen dari total polutan yang masuk ke air.
Tahap BiologisÂ
Proses yang sepenuhnya alami dengan memasukkan oksigen dalam tangki lumpur aktif untuk menciptakan kondisi kehidupan yang menguntungkan bagi mikroorganisme yang mampu menyerap zat organik terlarut dalam air limbah bersama dengan oksigen atmosfer. Polutan logam berat juga terserap dalam tahap ini.