Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Stuttgart Arena Lebih Dekat, Tempat Perempat Final Euro 2024

1 Juli 2024   16:52 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:31 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MHP Arena dikenal sebelumnya dengan Mercedes-Benz Arena (dokumen pribadi) 

Kemenangan Spanyol atas Georgia semalam waktu Jerman atau dini hari waktu Indonesia, mengantarkan La Roja untuk bertemu tim tuan rumah Die Mannschaft.

Spanyol bisa saja unggul dengan "keterampilan perorangan" seperti yang ditunjukkan pada pertandingan semalam, tapi Jerman punya "konsep".

Setidaknya begitulah yang sering saya dengar lewat percakapan orang-orang secara sportif di bis atau di rumah kopi di kota Stuttgart, tempat saya sering nongkrong bersama kawan-kawan.

Pertarungan kedua tim besar ini untuk berebut satu tempat di semifinal akan berlangsung di Stuttgart Arena pada Jumat (5/7) malam waktu WIB mendatang, setelah stadion ini menggelar empat pertandingan sebelumnya: pada 16.6. Slovenia vs Denmark, pada 19.6. Jerman vs Hungaria, pada 23.6. Schottland vs Hungaria, pada 26.6. Ukraina vs Belgia. 

Sebelum mata kita benar-benar mengarah pada pertandingan yang bisa dipastikan akan sangat menarik itu, saya ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat dengan Stuttgart Arena.

Saya selalu melewati Stuttgart Arena jika saya ingin memasuki kota Stuttgart karena itu adalah jalur kereta dari wilayah Remstal, tempat saya tinggal, yaitu daerah yang terletak di lembah di sepanjang alur sungai Rems, di sebelah Timur kota Stuttgart.

Di depan Stuttgart Arena (dokumen pribadi) 
Di depan Stuttgart Arena (dokumen pribadi) 

Stuttgart bisa dikatakan cukup dikenal di dunia karena merupakan salah satu kota dimana perkembangan teknologi dimulai. Saya ingat sekali tentang ini karena saya mempelajarinya pada pelajaran Geografi di bangku SMP.

Saya tidak menyangka, jika akhirnya alur kehidupan membawa saya ke Jerman dan tinggal di kota ini untuk 2 setengah tahun pertama di Jerman, melahirkan anak pertama saya, sebelum pindah di wilayah alur sungai Rems. 

Produk-produk teknologi di kota Stuttgart, sebut saja untuk bagian automotive: Daimler-benz dan Porsche AG menawarkan salah satu pekerjaan terbanyak bagi orang-orang di kota ini beserta wilayah di sekitarnya.

Bukan itu saja, banyak event yang berlangsung disponsori oleh perusahan-perusahan tersebut. Stadion di Stuttgart atau arena VfB Stuttgart tak terkecuali yang mensponsori acara olahraga berskala internasional.

Arena VfB Stuttgart atau MHP Arena adalah tempat berlangsungnya Piala Eropa 2024. 

VfB Fan Center (dokumen pribadi)
VfB Fan Center (dokumen pribadi)

Pada mulanya arena VfB Stuttgart dikenal dengan nama Stadion Gottlieb Daimler, yaitu pada tahun 1993 hingga 2008. Pada tahun 2008 sampai musim panas 2023 berubah menjadi Arena Mercedes-Benz. Sesudah itu muncul sponsor baru yaitu Porsche AG sejak Juli 2023.

Sejak VfB Stuttgart menandatangani kesepakatan sponsorship dengan pabrikan mobil Porsche maka stadion Stuttgart kini resmi disebut MHP Arena.

MHP adalah perusahaan konsultan IT dan anak Perusahaan Porsche yang berbasis di Ludwigsburg. Kota yang terletak dekat Stuttgart dan masih dalam negara bagian Baden-Wuerttemberg.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa MHP Arena ini yang merupakan kandang VfB Stuttgart menjadi salah satu stadion tempat berlangsungnya Euro 2024 di Jerman, tapi dalam event ini, stadion tersebut secara resmi diberi nama Stuttgart Arena saja, karena UEFA tidak mengizinkan penggunaan nama sponsor.

MHP Arena dikenal sebelumnya dengan Mercedes-Benz Arena (dokumen pribadi) 
MHP Arena dikenal sebelumnya dengan Mercedes-Benz Arena (dokumen pribadi) 

Data dan fakta tentang MHP Arena di Stuttgart:

Kapasitas Bundesliga: 60.449 tempat duduk/berdiri

Kapasitas event internasional 54.812 tempat duduk. 

Mempunyai Logen atau bilik yang bisa menampung 956 orang. Juga tersedia 2.528 Business Seats.

Fasilitas tersedia juga bagi mereka yang berkebutuhan khusus: 170 kursi penonton yang dapat diakses kursi roda dengan ruang untuk masing-masing satu pendamping dengan fasilitas sanitasi bebas hambatan.

Ada juga 30 tempat untuk tunanetra dengan laporan reportasi langsung secara khusus.

Sejarah pembangunan Stuttgart Arena:

Pembangunannya berlangsung dari tahun 1929-1933. Arena ini awalnya dimaksudkan untuk Festival Senam Jerman ke-15 yang menampung 35.000 penonton dan disebut Stuttgarter Kampfbahn.

Namun, ketika pembangunnya selesai, saat Nazi masih berkuasa, mereka menamainya dengan nama pemimpin Reich. Kemudian stadion ini diperluas, pada tahun 1935 sudah bisa menampung 70.000 penonton.

Pada tahun 1950, sebanyak 103.000 orang datang untuk menonton pertandingan internasional Jerman pertama dalam Sejarah pasca perang. Saat itu yang bertanding adalah Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland) melawan Swiss.

Pada tahun 1959, Stuttgart menjadi tuan rumah Piala Champion Eropa yang dihadiri oleh 80.000 penonton. Pada tiga tahun kemudian, Final Piala Pokal Eropa dimainkan juga. Namun saat itu keadaan stadion sudah bobrok karena kurang minat dan terlalu mahal untuk biaya perawatan.

Pada tahun 1974, Piala Dunia diberikan kepada Republik Federal Jerman. Renovasi besar-besaran pun diputuskan. Arena tersebut pada saat itu disebut Neckarstadion, dimodernisasi pada tahun 1971-1973. Ukuran diperkecil dan tribun dibongkar, kapasitasnya turun menjadi 72.000 penonton. Pada tahun 1976 berlangsung Open-Air-Konser di stadion ini, yaitu konser Rolling Stones. 

Pada tahun 1988, berlangsung Kejuaraan Eropa di Stadion ini yang saat itu masih bernama Stadion Neckar. Stadion ini berada di dekat sungai Neckar yang membelah kota Stuttgart. Renovasi terus berlangsung hingga tahun 1990.

Pada tahun 1993, Stuttgart menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia dan saat itu Daimler-Benz menjadi donatur. Secara luar biasa kota Stuttgart secara sukarela memutuskan untuk menamai arena tersebut dengan nama perusahaan itu.

Semula perusahaan ini tidak menerimanya karena memberikan donasi untuk konstruksi tanpa syarat apapun. Namun akhirnya perusahaan menerimanya. Sesudah itu renovasi tetap berlanjut yang membuat arena tersebut memiliki bentuk dan kapasitas seperti sekarang.

Modernisasi untuk Piala Dunia menjadi jelas dilakukan saat Jerman dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. Modernisasi besar-besaran pun dilakukan dalam dua tahap konstruksi. Dari tahun 1999-2003 dan 2004-2005. Kapasitas penonton ditingkatkan menjadi lebih dari 60.000 tempat.

Pada Piala Dunia 2006 tersebut, Jerman memenangkan tempat ketiga atau mendapat Medali Perunggu.

Saat nobar di Alun-alun kota Stuttgart kemarin bersama Eda Hanna Stolz, salah satu fan fanatik Die Mannschaft (dokumen pribadi) 
Saat nobar di Alun-alun kota Stuttgart kemarin bersama Eda Hanna Stolz, salah satu fan fanatik Die Mannschaft (dokumen pribadi) 

Pada tanggal 5 Juli minggu ini, mata dunia secara spesial akan terarah ke stadion ini, Stuttgart Arena. Tim asuhan Julian Nagelsmanns akan melawan tim asuhan Luis de la Fuente. 

Demamnya sudah lebih terasa, bukan hanya di pusat kota Stuttgart, di Café-café House, di lorong-lorong jalan kota dengan imbis (kedai) yang menjual Wurst (sosis Jerman) atau Doener-Kebab, tapi juga di berbagai pelosok dunia, termasuk di Indonesia. 

Tim mana yang nantinya akan mengamankan tiket ke Semifinal?

Manuel Neuer sang Kiper tuan rumah saat diwawancara oleh media Jerman terlihat cukup "terancam" ketika ditanya apakah dia siap melawan Spanyol, tapi kemudian dia mengatakan, "Kami selalu siap!". 

Kita nantikan saja suguhan menarik, La Roja vs Die Mannschaft. 

Salam olahraga menjunjung semangat sportivitas dan persaudaraan, 

Meike Juliana Matthes 

Referensi:

www.mhparena-stuttgart.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun