Mempunyai Logen atau bilik yang bisa menampung 956 orang. Juga tersedia 2.528 Business Seats.
Fasilitas tersedia juga bagi mereka yang berkebutuhan khusus: 170 kursi penonton yang dapat diakses kursi roda dengan ruang untuk masing-masing satu pendamping dengan fasilitas sanitasi bebas hambatan.
Ada juga 30 tempat untuk tunanetra dengan laporan reportasi langsung secara khusus.
Sejarah pembangunan Stuttgart Arena:
Pembangunannya berlangsung dari tahun 1929-1933. Arena ini awalnya dimaksudkan untuk Festival Senam Jerman ke-15 yang menampung 35.000 penonton dan disebut Stuttgarter Kampfbahn.
Namun, ketika pembangunnya selesai, saat Nazi masih berkuasa, mereka menamainya dengan nama pemimpin Reich. Kemudian stadion ini diperluas, pada tahun 1935 sudah bisa menampung 70.000 penonton.
Pada tahun 1950, sebanyak 103.000 orang datang untuk menonton pertandingan internasional Jerman pertama dalam Sejarah pasca perang. Saat itu yang bertanding adalah Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland) melawan Swiss.
Pada tahun 1959, Stuttgart menjadi tuan rumah Piala Champion Eropa yang dihadiri oleh 80.000 penonton. Pada tiga tahun kemudian, Final Piala Pokal Eropa dimainkan juga. Namun saat itu keadaan stadion sudah bobrok karena kurang minat dan terlalu mahal untuk biaya perawatan.
Pada tahun 1974, Piala Dunia diberikan kepada Republik Federal Jerman. Renovasi besar-besaran pun diputuskan. Arena tersebut pada saat itu disebut Neckarstadion, dimodernisasi pada tahun 1971-1973. Ukuran diperkecil dan tribun dibongkar, kapasitasnya turun menjadi 72.000 penonton. Pada tahun 1976 berlangsung Open-Air-Konser di stadion ini, yaitu konser Rolling Stones.Â
Pada tahun 1988, berlangsung Kejuaraan Eropa di Stadion ini yang saat itu masih bernama Stadion Neckar. Stadion ini berada di dekat sungai Neckar yang membelah kota Stuttgart. Renovasi terus berlangsung hingga tahun 1990.
Pada tahun 1993, Stuttgart menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia dan saat itu Daimler-Benz menjadi donatur. Secara luar biasa kota Stuttgart secara sukarela memutuskan untuk menamai arena tersebut dengan nama perusahaan itu.