Umur manusia semakin hari semakin bertambah. Penuaan secara bertahap mengubah kehidupan manusia. Suatu saat di saat umur panjang seseorang akan masuk pada masa usia lanjut atau dikenal dengan istilah "Lansia" di Indonesia.
Dahulu para lansia ini bisa melaksanakan tugas-tugas keseharian mereka sendiri, tapi di usia lanjut aktivitas keseharian bisa menjadi tantangan, misalnya: membersihkan rumah, berbelanja, pergi ke toilet, dll.
Jika mereka tetap ingin memaksakan hal ini dilakukan sendiri maka karena kelemahan fisik, dalam beberapa kasus, ini bisa berdampak pada resiko keselamatan mereka.Â
Inilah yang menyebabkan keberadaan Lansia beresiko untuk tinggal sendiri. Di Indonesia banyak para lansia yang tinggal bersama anak atau kerabat mereka.Â
Di negara-negara Eropa Barat banyak lansia atas keputusan sendiri atau lewat pertimbangan kerabat mereka memilih untuk menghabiskan hari tua di panti jompo atau "Altenheim"Â dalam bahasa Jerman.
Apakah ini positif atau negatif, tidak bisa dipandang dari satu sisi saja.
Cara hidup yang kompleks membuat cara hidup berubah disesuaikan dengan situasi dan kondisi.Â
Dalam beberapa kasus ada kerabat, sebut saja anak dari lansia yang tinggal serumah, sekota, atau berdekatan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk tidak mengirimkan orang tua ke panti jompo.Â
Pertimbangan lain jika anak-anak lansia itu mempunyai waktu tersisa untuk merawat orang tua mereka yang tentu saja ini bukan pekerjaan mudah.
Tetapi bagaimana jika anak dan orang tua tinggal berjauhan, misalnya anaknya di Jerman Utara sedangkan orangtuanya di Jerman Selatan atau meskipun tinggal berdekatan tetapi anak/anak menantu mereka suami-istri memiliki Vollzeitarbeit atau pekerjaan penuh (seharian).