PERKI Stuttgart atau singkatan dari Persekutuan Keluarga Kristen Indonesia di Stuttgart adalah komunitas Kristen Indonesia yang beranggotakan masyarakat Kristen Indonesia dari berbagai latar suku dan denominasi.Â
Bukan hanya keluarga yang sudah tinggal lama di sini atau karena pernikahan berbeda kewarganegraan, tetapi juga banyak dari anggota yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa atau yang sementara menempuh pendidikan profesi.
PERKI Stuttgart untuk tahun ini dikoordinatori oleh Ivo Kurniadi dan Fendy Kumala sebagai wakilnya adalah Komunitas Kristen yang terintegrasi dengan Evangelische Landeskirche in Baden-Wuerttemberg atau Persekutaun Gereja se-negara bagian Baden-Wuerttemberg yang berada di bawah SINODE Jerman.
Dalam ibadah Internasional ini, Vocal grup PERKI memberikan puji-pujian lewat 2 lagu: Yesus Tuhan, Allah Yang perkasa (Jesus der Herr, der allmaechtige Gott) yang dibawakan secara medley.
Puji-pujian juga dibawakan oleh dua komunitas yang terintegrasi lainnya: Vietnamesischen Gemeinde Stuttgart (Komunitas Kristen Vietnam Stuttgart) dan Eritreisch Christiliche Gemeinde Stuttgart (Komunitas Kristen Eritrea Stuttgart).
Sesuai dengan tema ibadah "Bruecken statt Mauern" atau "Jembatan menggantikan Tembok" maka khotbah yang diambil diambil dari Efesus 2: 14.
Nats Alkitab ini dibacakan dalam 13 bahasa, seperti bahasa Urdu, bahasa Aram, bahasa Arab, bahasa Armenia, dll. Bahasa Indonesia dibacakan oleh wakil PERKI, Tomas Darmasaputra.
"Karena Dialah damai Sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan" . (Efesus 2:14)
Khotbah ibadah internasional ini dibawakan oleh Landesbischof Ernst-Wilhelm Gohl. Beliau menyerukan bahwa umat Kristen mempunyai tugas untuk membangun jembatan bukan tembok. Jemaat diminta untuk menyatukan orang-orang, mengatasi kesenjangan sosial dan menghargai keberagaman.Â