Sesudah itu aku masuk ke salah satu bilik suara untuk melakukan pencoblosan kemudian keluar. Â Dengan dipandu oleh salah satu petugas KPPSLN aku memasukkan kedua jenis surat suara itu ke kotak masing-masing yang telah ditentukan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Â
Aku pun dengan hati-hati disertai doa memasukkan surat suara itu yang telah dicoblos dengan mendengar suara hati nurani yang paling dalam. Bagi seluruh masyarakat Indonesia dan juga bagi kami meskipun sudah sekian lama tinggal di luar negeri tapi punya kecintaan yang sangat dalam kepada bangsa Indonesia, tanah leluhur dan tumpah darah. Â
Bagiku sendiri, jauh-jauh datang dari Stuttgart ke Frankfurt demi hak suara ini. Â Aku tidak ingin terjadi kesalahan di pos karena bisa saja amplop yang berisi surat suara ini tercecer dimana (meskipun ini sangat minim terjadi).Â
Satu suara akan banyak berarti bagi bangsa kita. Â Bangsa Indonesia yang kita cintai bersama.
Mencelupkan jari ke dalam tinta hanya bagi mereka yang memilih Metode TPS sehingga aku keluar tanpa tanda tinta di jariku.Â
Aku pikir, logikanya seperti mereka juga yang ada di rumah dengan Metode Pos, tidak kebagian mencelupkan jari di tinta. Â Benar sekali, ini azas keadilan.
Sesudah memberi hak pilih, aku keluar meninggalkan TPS. Â Biasanya di acara kumpul-kumpul warga Indonesia ada Bazar makanan, tapi kali ini kegiatan itu ditiadakan untuk menunjang ketertiban.
Untuk memastikan soal penghitungan suara, lewat sambungan Whatsapp dengan salah satu anggota Panwaslu Frankfurt Mbak Rina Agustina pagi ini, beliau mengatakan bahwa penghitungan suara akan dilakukan bersamaan dengan Pemilu Serentak di Indonesia yaitu pada tanggal 14 Februari 2024.
Terimakasih PPLN Frankfurt yang sudah melaksanakan hari-H Pemilu 2024 yang berlangsung tertib dan aman. Â Semoga bangsa kita akan mendapat pemimpin-pemimpin terbaik.
Salam Bhinneka Tunggal Ika,
Penulis: Meike Juliana Matthes