Mohon tunggu...
Meika Apriani
Meika Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Meika Apriani

Indahnya Ilmu, Biarkan jari-jemarimu menari dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Higher Order Thinking Skils (HOTS) untuk Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompeten dan Kompetitif di Masa Depan

20 Desember 2021   13:46 Diperbarui: 20 Desember 2021   14:08 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan akan sumber daya masyarakat (SDM) yang mumpuni juga semakin tinggi. 

Masyarakat berperan penting dalam meningkatkan perkembangan dan kemajuan negeri di masa sekarang bahkan di masa depan. 

Oleh sebab itu diperlukan suatu kompetensi yang penting yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Kompetensi tersebut harus dikuasai sejak duduk dibangku sekolah hingga nanti menjadi bekal membentuk SDM yang berkualitas dan unggul.

Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi kemampuan berpikir tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Fakta di lapangan saat ini, kemampuan HOTs siswa masih rendah. 

Kompetensi HOTS akan melatih siswa untuk mampu menelaah informasi secara kritis, kreatif, berkrasi, hingga mampu memecahkan suatu permasalahan. 

Siswa yang menguasi dan terampil dalam kompetensi HOTs akan menciptakan SDM di masa depan yang kompetitif. Kemampuan berpikir tinggi tersebut akan berperan penting dalam membangun masyarakat yang maju, sejahtera, dan mandiri. Sehingga, sasaran keterampilan HOTS ini sangat luas, tidak hanya pada siswa tetapi juga untuk perbaikan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.

Lembaga Internasional (2014) mencatat bahwa Indonesia berada pada urutan 110 dari 180 negara di dunia tentang kualitas pendidikannya yang akan berakibat pada rendahnya kualitas SDM. 

Tidak hanya itu, Education for All (EFA) Global Monitoring Report yang dikeluarkan oleh UNESCO, menyebutkan bahwa Indonesia pada tahun 2011 berada pada peringkat 69 dari 127 negara lainnya.

Setelah 10 tahun lamanya, hendaknya kita segera sadar bahwa kompetensi HOTS yang dimiliki oleh siswa harus segera dilatih. Salah satunya dengan memberikan soal-soal HOTS serta melaksanakan proses pembelajaran yang dapat melatih keterampilan berpikir tinggi siswa. 

Menurut Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Kratwohl (200), terdapat tiga kompetensi HOTS takni C4 (menganalisis), C5 (Mengevaluasi), dan C6 (Berkreasi atau mencipta).

Siswa yang mampu berpikir tinggi, diharapkan mampu mencetak sumber daya masyarakat yang unggul dan kompetitif demi menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Keterampilan Abad 21.

Dilansir dari IDN times (2021), bahwa kemampuan berpikir tinggi sangat penting bagi dunia pendidikan. Beberapa manfaat dari Berpikir Tinggi Siswa, antara lain :

(1)        Membudayakan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

(2)       Meningkatkan keterampilan bertanya.

(3)       Melatih diri untuk mampu memecahkan suatu permasalahan secara mandiri.

(4)       Pelajar akan terbiasa untuk berkarya, tidak melulu diberikan atau transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.

(5)       Menjadi motivasi bagi para praktisi pendidikan, terutama guru untuk meningkatkan kualitasnya.

Tidak hanya itu, bagi para penulis buku-buku pengetahuan yang digunakan oleh siswa di sekolah juga turut andil dalam menciptakan soal-soal yang melatih kemampuan HOTS. Sehingga semua komponen turut serta dalam meningkatkan kualitas SDM, tidak hanya guru, tidak hanya siswa, tetapi juga orang-orang yang berkompeten dan profesional yang akan menentukan masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun