Mohon tunggu...
Fatwa Meisyavana
Fatwa Meisyavana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Sistem Informasi

Seseorang yang menikmati waktu luang dengan membaca buku, novel, dan komik, serta menonton film dan drama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Transformasi Digital dalam Pengelolaan Tunjangan Profesi Guru: Studi Kasus Penerapan Business Process Reengineering (BPR) di SIM-TUN

2 Februari 2025   21:00 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengalihan ke Sistem Manajemen Dokumen Elektronik (EDMS) memungkinkan pengajuan dokumen digital, mengurangi penggunaan kertas dan risiko kehilangan dokumen, serta mempercepat pengusulan dari 7-14 hari kerja menjadi 1-3 hari. Perubahan ini mempercepat, efisien, dan akuratkan proses bisnis SIM-TUN, mengurangi tenaga kerja manual, serta memastikan pemrosesan tepat waktu sesuai peraturan.

 4. Notifikasi Status Pengajuan

Pengguna menerima notifikasi otomatis melalui email atau SMS, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengecekan manual.

5. Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Verifikasi Data

AI digunakan untuk mendeteksi ketidaksesuaian dokumen, mengurangi kemungkinan kesalahan manusia, dan mempercepat proses verifikasi SKTP.

Dampak Implementasi BPR

Penerapan BPR dalam SIM-TUN mengikuti perbaikan signifikan dalam efisiensi dan akurasi pengelolaan tunjangan profesi guru. Berikut adalah perbandingan antara sistem sebelum dan sesudah implementasi BPR.

1. Proses Login

Sebelumnya, proses login rumit dan memakan waktu. Dengan penerapan Single Sign-On (SSO), proses login menjadi lebih cepat, mengurangi waktu autentikasi hingga 50%.

2. Sinkronisasi Data

Proses sinkronisasi data yang sebelumnya dilakukan secara manual dan sering mengalami kesalahan kini diperbaiki dengan integrasi API, memungkinkan pembaruan otomatis dan validasi lebih akurat.

3. Proses Pemberkasan

Sebelumnya berbasis dokumen fisik, kini pemberkasan beralih ke sistem digital (EDMS), yang mempercepat verifikasi SKTP hingga 70%.

4. Pengecekan Status Pengajuan

Pengguna tidak perlu lagi mengecek status pengajuan secara manual. Sistem kini mengirimkan notifikasi otomatis melalui email atau SMS, sehingga lebih praktis dan meningkatkan kenyamanan.

5. Verifikasi Data

Verifikasi yang sebelumnya dilakukan secara manual dan rentan terhadap kesalahan manusia kini lebih akurat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), mempercepat proses validasi dan mengurangi risiko administratif.

Dengan perbaikan ini, SIM-TUN menjadi lebih transparan, akurat, dan efisien, yang berdampak positif bagi guru dan administrator pendidikan.

Kesimpulan 

Penerapan Business Process Reengineering (BPR) dalam SIM-TUN telah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan tunjangan profesi guru. Dengan digitalisasi sistem, proses pengajuan SKTP menjadi lebih cepat dan minim kesalahan administratif.

Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut:

  • Peningkatan infrastruktur teknologi, SIM-TUN perlu terus diperbarui agar tetap responsif dan aman.
  • Pelatihan pengguna, Guru dan administrator perlu diberikan bimbingan agar dapat memanfaatkan sistem secara optimal.
  • Evaluasi berkala, Monitoring secara rutin diperlukan untuk memastikan sistem terus berfungsi dengan baik dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun