Mohon tunggu...
Meiha Bintang Prudence
Meiha Bintang Prudence Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

✧Undergraduate Public Relations and Digital Communication Student at State University of Jakarta ✧ Oldies but Goldies Enjoyers

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Celine Dion: Legenda Musik Dunia yang Terus Berjuang

20 April 2024   19:26 Diperbarui: 20 April 2024   19:35 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: vedettequebec.com/Nomie B.

Siapa yang tidak mengenal Celine Dion? Sebagian dari kita pasti mengenal dirinya dari berbagai lagu hits seperti "My Heart Will Go On" atau "The Power of Love". Yup, memiliki nama lengkap Cline Marie Claudette Dion, diva pop berkebangsaan Kanada yang sukses ini lahir di sebuah pinggiran kota lepas pulau Montreal pantai utara Rivire des Prairies yakni Charlemagne, Kanada 30 Maret 1968. Celine sendiri telah putus sekolah saat dirinya berusia 15 tahun karena lebih memilih untuk fokus pada karirnya. Ia menikah dengan Ren Anglil yang mana merupakan manajernya sendiri dan dikaruniai satu anak laki-laki serta sepasang anak kembar.

Celine Dion, Representasi dari Kalimat 'Tidak Ada yang Instan di Dunia Ini'

Bakatnya dalam menyanyi terlihat jelas sejak usia yang sangat muda. Di usia 5 tahun, ia telah tampil di berbagai acara lokal bersama saudara-saudaranya seperti di bar piano orangtuanya untuk menghibur pengunjung daerah setempat di akhir pekan. Lalu pada saat usianya beranjak 12 tahun, Celine mulai menulis lagu pertamanya dalam bahasa Perancis dengan bantuan ibunya serta saudara laki-lakinya, Jacque. Dan sejak saat itu, impiannya perlahan mulai menjadi kenyataan. Ibunya mengirimkan kaset dari lagu tersebut kepada seorang impresario bernama Ren Anglil.

Debut internasionalnya berlangsung pada tahun 1982 di mana ia memenangkan Yamaha World Popular Song Festival di Tokyo, Jepang, dengan lagu "Tellement j'ai d'amour pour toi". Hal ini menjadi lompatan penting dalam membangun reputasinya sebagai penyanyi berbakat hingga akhirnya perlahan karirnya pun mulai menanjak. Pada tahun 1990 ia merilis album berbahasa Inggris pertamanya yang bertajuk Unison. Pada album tersebut, Celine Dion meraih pengakuan internasional melalui lagu "Where Does My Heart Beat Now". Single ini menandai langkah besar dalam mengukir namanya di panggung musik dunia.

Puncak Kesuksesan Sang Diva

Semua orang mungkin berpikir kesuksesannya hanya sampai di situ saja. Namun sejatinya, kesuksesan yang lebih besar telah menantinya. Pada tahun 1997 ia merilis lagu yang kini menjadi icon lagu romantis sepanjang masa, "My Heart Will Go On". Tak banyak orang tahu bahwa ternyata sebelumnya Celine sendiri tidak ingin menyanyikan lagu tersebut. Namun setelah melewati berbagai pertimbangan, akhirnya ia menyetujuinya. Setelahnya siapa yang menyangka bahwa lagu yang hampir ditolaknya itu kian sukses bahkan sangatlah sukses hingga menjadikan dirinya sebagai satu-satunya wanita dalam sejarah yang meraih angka penjualan di Inggris hingga 2 juta. CD fisiknya terjual sebanyak 15 juta hingga akhirnya lagu tersebut menempati urutan ke-10 lagu dengan penjualan fisik paling sukses sepanjang sejarah.

Dan dengan kesuksesan besarnya itu, tidak mengherankan apabila ia memborong banyak penghargaan. Piala pertama yang didapatkan dari lagu tersebut ialah penghargaan Academy Awards atau piala Oscar untuk "Best Song from A Film". Dilanjutkan dengan penghargaan musik paling bergengsi yakni Grammy Awards. Ia memborong 4 piala, yaitu "Best Song from Motion Picture", "Best Female Pop Vocal Performance", "Record of the Year" dan juga "Song of the Year". Hingga saat ini total penghargaan Grammy yang dimiliki oleh Celine berjumlah 5 piala dari 16 nominasi. Grammy pertamanya diraih pada tahun 1992 saat ia meluncurkan lagu bertajuk "Beauty and The Beast" bersama Peabo Bryson.

Sumber: forbes.com/Peter Suciu
Sumber: forbes.com/Peter Suciu

Titik Terendah Dalam Hidupnya

Dengan berbagai kesuksesan itu, bukan tidak mungkin kerikil-kerikil kecil hingga besar berdatangan dalam hidupnya. Seperti yang kita tahu, Celine dan suaminya, Ren, bagaikan perangko yang selalu bersama kemanapun dan kapanpun. Gambaran kisah cinta sejati yang tulus jelas terlukis dalam hubungan mereka. Namun sayang, takdir bagai mengatakan "sepertinya sudah cukup waktu kalian untuk bersama". Ren Anglil, suami yang paling dicintainya, yang setia menemani perjalanan karirnya sejak dahulu, dipanggil oleh Tuhan. Sebelumnya Ren sendiri memang telah berjuang lama dalam melawan kanker tenggorokan yang telah dideritanya. Pada akhirnya, peristiwa ini menjadi titik terendah dalam hidupnya.

Bangkit, Jatuh, Bangkit Lagi

Kita semua menyaksikan betapa terpukulnya Celine usai ditinggal pergi selama-lamanya oleh belahan jiwanya itu. Termasuk bagaimana kondisi tubuhnya beberapa waktu lalu yang bisa dikatakan sangat berbeda dari dirinya yang biasa. Namun ia mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan tak perlu ada yang dikhawatirkan. Ia menjalani kehidupan normal seperti biasa. Menata ulang perasaannya, mempertahankan karirnya, dan juga merawat ketiga anaknya yang beranjak remaja. Melihat berbagai hal yang sepertinya sudah kembali seperti semula membuat para penggemar tentunya merasa lega. Namun kelegaan tampaknya tidak berlangsung dengan lama. 

Pada bulan Desember tahun 2022, secara mengejutkan Celine membawa kabar bahwa ia terdiagnosa penyakit langka bernama Stiff Person Syndrome atau sindrom orang kaku yang berakibat dirinya tidak bisa memiliki kontrol terhadap ototnya. Penyakit itu juga tak dapat disembuhkan dan menyebabkan tubuh menyerang sel sarafnya sendiri. Tentunya hal ini mempengaruhi mobilitas Celine. Pekerjaan utamanya adalah penyanyi dan seorang penyanyi membutuhkan pita suara serta jantung yang baik untuk memberikan performa terbaik, tetapi tampaknya itu semua sudah mustahil untuk dilakukan. 

Namun nyatanya, bagi Celine tiada yang mustahil di dunia ini. Dirinya tetap bertekad keras untuk dapat kembali ke panggung suatu hari nanti. Seperti yang terjadi pada Grammy Awards 2024 kemarin, ia mengejutkan semua khalayak dengan penampilannya di panggung untuk memberikan penghargaan "Album of The Year" pada Taylor Swift. Momen penuh haru itu kian menyelimuti ditambah dengan standing ovation dari seluruh hadirin pada malam itu.

Hingga saat ini, Celine masih berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Dengan harapan dapat terus menyumbangkan kontribusi pada dunia musik yang sangat dicintainya itu, ia tetap menerapkan hidup yang disiplin dan bermimpi bahwa suatu saat dirinya akan mampu kembali ke atas panggung untuk melantunkan suara indahnya seperti sedia kala.

Meiha Bintang Prudence, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun