Berzikir merupakan hal yang telah umum dalam Islam. Banyak ayat Al-quran yang berisi perintah Allah SWT. agar manusia senantiasa berzikir mengingat-Nya. Sebagai umat muslim berzikir telah menjadi suatu bentuk kegiatan atau ibadah yang juga dapat memperoleh pahala bagi hamba-Nya. Zikir juga merupakan bentuk ketaatan yang dilakukan seorang hamba kepada Allah SWT. dengan cara mengulang beberapa lafadz dengan penuh hikmat sebanyak-banyaknya. Seperti sehabis shalat wajib disunnahkan berzikir membaca "Subhanallah" sebanyak 33 kali. "Alhamdulillah" 33 kali, "Allahu akbar" 33 kali dan "La Ilaha illallah" 100 kali. Dalam hal tersebut, untuk mencapai hitungan bilangan yang ditentukan dalam berzikir yaitu ada berbagai cara yang utama yaitu berzikir dengan menggunakan jari tangan kanan. Dan pada umumnya yaitu dengan menggunakan tasbih. Tasbih juga memiliki berbagai macam jenis, ada tasbih manual dan tasbih digital.
Utamanya berzikir dengan cara menghitung antara ruas-ruas jemari tangan kanan. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berzikir dengan tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi, dishahihkan al-Albani dalam shahih Abu Dawud).
Namun, diperbolehkan jika manusia berzikir menggunakan tasbih dengan tangan kiri, tidak dosa baginya. Meskipun Rasulullah saw mensunahkan untuk memakai tangan kanan ketika berzikir. Tidak semua manusia bisa melakukan cara tersebut. Contohnya, anak-anak muda sekarang jarang diketahui melakukan zikir menggunakan jari.
Akan tetapi, pada umumnya orang berzikir dengan menggunakan tasbih manual. Tasbih manual adalah tasbih berbagai macam bentuk. Seperti yang terbentuk dari susunan manik-manik, kayu kokha, batu goak dan lain sebagainya. Di zaman nabi menggunakan kerikil. Tasbih manual berbentuk kalung yang terbuat dari susunan manik-manik sebanyak 33 butir yang dirancang melingkar. Namun, hal tersebut bisa membuat orang hilang konsentrasi berhitungnya atau sama halnya lupa akan hitungan sampai ke berapa.
Seiring berkembangnya zaman segala sesuatu yang tadinya dilakukan secara manual kini dibuat menjadi versi digital. Disebut zaman modern adalah segala sesuatu berhubungan dengan teknologi digital atau teknologi informasi. Salah satu contohnya adalah tasbih digital. Apa itu tasbih digital?. Dan apa diperbolehkan menggunakan tasbih digital?. Tasbih digital merupakan alat elektronik untuk menghitung zikir yang tidak memiliki batas perhitungan. Dengan itu tasbih digital bebas menentukan hitungan zikir sesuai dengan target yang kalian inginkan. Dan menjadikan kita berzikir lebih khusyu tanpa merusak konsentrasi. Tasbih digital ini sangatlah praktis dan efektif mudah di bawa kemana saja. Tasbih digital ini tak hanya bisa digunakan untuk berzikir saja, tetapi juga bisa digunakan untuk hal lain. Seperti hitungan dalam gerakan saat olahraga, menghitung jumlah banyaknya barang yang masuk dalam toko, dan lain sebagainya. Dalam Islam hukum berzikir bebas menggunakan tasbih bentuk apapun, yang artinya diperbolehkan dengan tasbih digital maupun tasbih manual. Karena bentuk tasbih tidak termasuk pernerapan yang tidak menurut contoh yang ditetapkan atau disebut dengan (bid'ah) dalam agama, penggunaan tasbih ini sebagai wasilah (perantara) untuk sampai pada hitungan zikir yang mudah dan tepat.
Manusia diciptakan tidak sempurna yang salah satunya memiliki sifat pelupa. Dari sifat tersebut sering terjadi pada manusia saat melakukan zikir. Yang lupa akan hitungan mereka sampai ke berapa hitungan zikir mereka. Begitulah, manusia memiliki tabiat pelupa. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa manusia disebut insan, karena sifat ‘nisyan’ (pelupa) yang melekat padanya. Menurut Saya, dengan adanya tasbih digital akan mempermudah semua orang akan mengingat hitungan zikir mereka, khususnya pada orang berusia lanjut atau lansia. Mengingat bahwa daya ingat usia lanjut sudah mulai menurun. Maka, dengan menggunakan tasbih digital ini bisa mempermudah dalam berzikir.
Tasbih digital memiliki bentuk persegi atau persegi panjang yang memiliki strap seperti jam tangan. Namun, panjangnya tidak seberapa karena strap tersebut diikatkan pada jari, bukan pada pergelangan tangan. Tasbih digital memiliki sebuah tombol yang berfungsi untuk menghitung zikir. Setiap tombol tersebut dipencet maka, angka pada layar akan bertambah. Tasbih manual biasanya maksimal berjumlah 100 kali. Dengan menggunakan tasbih digital ini bisa mempermudah orang tanpa harus memutar beberapa kali hitungan seperti cara penggunaan tasbih manual. Akan tetapi, jika menggunakan tasbih digital kita hanya menekan tombol saja berapa kali kita ingin berzikir.
Yuk, mari kita lakukan waktu luang kita untuk selalu berzikir. Dan jangan lupa tasbih digital jadikan solusi untuk kita tidak lupa akan berzikir sebanyak-banyaknya!.
oleh: Meiga Devy Berliana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H