Mohon tunggu...
Meifrizal
Meifrizal Mohon Tunggu... Guru - yang di ambang batas, ada apa?

Selalu berusaha, walau peluang itu satu dari semua, mudah-mudahan itu kita...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-sajak Perlawatan (II)

25 September 2021   20:02 Diperbarui: 25 September 2021   20:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di depan kabut sangat tebal

ada bayangan

nanti kita bersua juga dengan ayah dan ibu tercinta 

bertanya: mengapa?

(13)

semestinya kaubawa lekas ingatan itu

perih di dalam di tempat tak kutahu

kembali serupa sakit orang tua didera dingin

ia sekali waktu dahsyatnya

aku tak ingin menambah tanya

esok atau lusa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun