Mohon tunggu...
Meifa Chintia
Meifa Chintia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Health

Hi, Meifa Chintia in here. I'm Undergraduate Public Health Student at Airlangga University.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Langkah Pencegahan dan Penanganan Efektif dalam Menanggulangi Penyakit Mpox

30 September 2024   15:12 Diperbarui: 30 September 2024   15:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Monkeypox atau Mpox merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari keluarga virus yang sama dengan cacar. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Mpox ditandai dengan gejala seperti demam, ruam yang khas, dan pembengkakan kelenjar getah bening, serta dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau benda yang telah terkontaminasi. Penyebarannya yang cepat dan kemunculan kasus baru di luar daerah endemi menggarisbawahi pentingnya strategi penanganan yang tepat, termasuk deteksi dini, edukasi masyarakat, dan respons kesehatan yang terkoordinasi untuk mengurangi risiko wabah lebih lanjut.

Pada tahun 2022, WHO melaporkan adanya lebih dari 50.000 kasus Mpox yang terdeteksi di lebih dari 100 negara di luar Afrika, di mana sebelumnya penyakit ini hanya terfokus di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Hal ini menunjukkan adanya perluasan penyebaran penyakit secara global. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mencatat beberapa kasus terkonfirmasi Mpox pada pertengahan tahun 2022. Mobilitas penduduk, globalisasi, dan interaksi antarnegara menjadi faktor utama yang mempercepat penyebaran virus ini ke wilayah yang sebelumnya tidak terdampak.

Dari banyaknya kasus Mpox yang terus-menerus meningkat, menurut pendapat saya, diperlukan langkah penanganan yang efektif dan cepat untuk mengendalikan penyebarannya. Pencegahan penyakit Mpox membutuhkan kolaborasi yang melibatkan pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas. Salah satu langkah utama dalam pencegahan Mpox adalah edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang bagaimana cara penularan penyakit ini dan langkah-langkah untuk mencegahnya. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan orang lain atau benda yang mungkin terkontaminasi.

Vaksinasi juga menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran Mpox. WHO merekomendasikan penggunaan vaksin cacar (smallpox), yang memiliki efektivitas sekitar 85% dalam mencegah Mpox. Beberapa negara telah memulai program vaksinasi bagi kelompok yang berisiko tinggi, termasuk tenaga kesehatan, mereka yang melakukan kontak langsung dengan penderita, dan populasi di daerah endemi. Berdasarkan panduan dari WHO, vaksinasi jenis PEP (post-exposure preventive vaccine) dapat diberikan setelah seseorang melakukan kontak langsung dengan penderita Mpox, terutama pada kelompok rentan, seperti wanita hamil, anak-anak, dan pasien terinfeksi HIV. Pada ibu hamil dan menyusui, jenis vaksin yang disarankan adalah MVA-BN dan LC16. Sedangkan pemberian vaksin ACAM 2000 sangat tidak disarankan untuk mereka.

Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah mengisolasi individu yang telah terkonfirmasi penyakit Mpox di ruangan terpisah dari anggota keluarga dan hewan peliharaan. Pasien harus menghindari kontak erat dengan orang lain selama masa infeksi. Isolasi harus dilanjutkan hingga semua lesi sembuh dan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya. Dalam lingkungan medis, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti pakaian medis, sarung tangan, masker, serta pelindung mata sangat dianjurkan pemakaiannya.

Dengan demikian, sebagai penyakit zoonosis yang ranah penyebarannya semakin meluas, Mpox memerlukan tindakan cepat dan tepat dari berbagai pihak. Pencegahan dan penanganannya tidak hanya bergantung pada isolasi pasien dan deteksi dini, tetapi juga pentingnya edukasi masyarakat serta dukungan dari pemerintah dan tenaga kesehatan. Vaksinasi, terutama bagi kelompok rentan, menjadi langkah utama untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Kerja sama antara berbagai sektor sangat diperlukan agar risiko wabah bisa ditekan, sehingga kesehatan masyarakat tetap terjaga. Dengan langkah yang tepat, penyebaran Mpox dapat dikendalikan lebih baik.

KATA KUNCI: Cacar, Kesehatan, Monkeypox, Monyet, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA

Budiyarto, Larasati, dkk., 2023. Infeksi Cacar Monyet (Monkeypox). Jurnal Medika Hutama, 4(2), 3225-3236.

Husna, Fikamilia dan Wicaksono, 2020. Informasi Tentang Penyakit Infeksi Cacar Monyet (Monkeypox) yang Menyerang Manusia. Farmaka, 18(1), 148-154.

Kemenkes. (2023). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun