Dari kisah dan pengalaman di atas, saya perlu mengkritisi implementasi QRIS dengan menyampaikan gagasan berikut:
- Kolaborasi Tingkat Tinggi. Bank Indonesia bersama Akademisi perguruan tinggi terdekat membentuk sinergisitas untuk memperluas sosialisasi, literasi QRIS kepada UMKM yang potensial menggunakan QRIS melalui Program pengabdian bersama secara berkelanjutan. Tumbuh dari bawah?!
- Role model, Kita perlu memberikan contoh manfaat menggunakan QRIS kepada UMKM sekaligus mendampingi langsung mulai dari registrasi, pembayaran transaksi hingga penarikan dana secara bertahap.
- Ingat, kita semua memiliki peran penting untuk ikut mendorong memajukan ekonomi UMKM di Negeri sendiri. Temukan peranmu dan lakukan dengan cara terbaik.
- Tingkatkan terus motivasi untuk maju, berkontribusi baik untuk negeri dan terus meliterasi bersama adalah kunci semangat kemajuan. Tidak perlu menonjolkan hambatan dan menolak perubahan, justru harus menjadikan itu sebagai tantangan yang menjanjikan kemajuan
- Siap. 5 sampai 10 tahun ke depan 61,7 juta UMKM Indonesia Siap menjadi UMKM Internasional dengan menggunakan Sistem Pembayaran QRIS dengan syarat 4 poin di atas terealisasi maksimal.
Pendek pikir, jauh merenung inilah hasilnya. Kontribusi yang baik akan lebih konkrit dengan aksi nyata dari opini dan gagasan yang kritis. Dari sinilah saya menemukan sebuah telaga pengetahuan yang dipenuhi cakrawala dan ide "KRITIS" sebagai kontribusi awal untuk mendukung inovasi Bank Indonesia yang ada disetiap makna Indonesia. Terimakasih Kompasiana.
Anak Bangsa,
Lintau,
18 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H