Mohon tunggu...
My_idea (Meidya Putri)
My_idea (Meidya Putri) Mohon Tunggu... Dosen - menulis untuk berbagi opini, Ilmu, pengalaman, pemikiran dan apa saja yang bermanfaat untuk kebaikan.

Staf Keuangan dan Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar - Sumatera Barat Penggiat Pasar Modal Syariah, fokus utama Keilmuan: Ekonomi dan Keuangan Syariah Menyukai Dunia kepenulisan baik untuk artikel bebas, riset/ penelitian Ilmiah dan Public Speaking.

Selanjutnya

Tutup

Money

Lebih dari Sekedar Kompetisi, Implementasi RPC-QRIS Perlu Dikritisi

18 Juni 2023   14:01 Diperbarui: 18 Juni 2023   14:02 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa kontribusi kita untuk ekonomi ASEAN yang lebih maju dan integratif?"

Sementara Bank Indonesia sudah sangat serius dengan 5 program inisatif bergengsi yang membawa angin revolusi. Melalui sistem pembayaran internasional, mengklaim 91,7 juta UMKM akan ikut termajukan. Dimana Peran kita untuk ASEAN? Yakinkah kita-kita rakyat Indonesia bisa ikut memajukan ekonomi ASEAN?

Begitulah kira-kira pertanyaan yang diajukan oleh pikiran kepada diri sendiri, apalagi sejak semangat 45 saya membakar asa dan melintasi inspirasi hingga satu tulisan bermakna di event berkelas bersama Bank Indonesia yang digelar kompasiana ini berhasil tayang. Untuk berkontribusi lewat tulisan saja saya habiskan masa lebih dari 7 hari, bagaimana untuk 61,7 juta UMKM atau ekonomi ASEAN ? saya yakin upaya sendiri tak akan pernah cukup, kita perlu swadaya, sinergisitas dan kolaborasi bersama. Kompasiana, event kompetisi blog ini adalah kontribusi jalan pintas tanpa batas. Luar biasa?!

Sebuah ajang kompetisi yang tak kalah menarik. Ratusan artikel atau mungkin ribuan tulisan telah tayang dari opini, cerita, pengalaman dan uneg-uneg masyarakat khususnya kompasianer untuk mewakili kontribusi masing-masing terhadap Indonesia bahkan ASEAN dalam ranah ekonomi dengan mengusung Tema "Sistem Pembayaran Lintas Negara'' atau sistem pembayaran yang terkoneksi ke negara Kawasan ASEAN.

Kembali ke pertanyaan di awal, lagi-lagi pertanyaan menggugah naluri nasionalisme belum benar-benar terjawab bahkan setelah tulisan pertama saya tayang - "BI: Berinovasi untuk Negeri, Majukan Ekonomi ASEAN yang terintegrasi melalui Regional Payment Connectivity" . Ah, saya pikir tema yang diusung telah membongkar kedangkalan wawasan saya akan sebuah awal revolusi digital yang disebut Regional Payment Connectivity, Lebih populer dengan sebutan QRIS. Sebuah aplikasi pembayaran yang dirancang Bank Indonesia, berstandar internasional dan dapat digunakan oleh masyarakat dalam bertransaksi baik di dalam dan luar negeri. Mengulik Kembali 5 inisiasi program untuk menjadikan Bank Indonesia menjadi bank sentral digital terdepan, sangat wajar Bank Indonesia melalui departemen kebijakan sistem pembayaran harus memastikan semua terealisasi dengan baik. Harapannya  Inovasi tersebut menjadi salah satu cara Bank Indonesia berkontribusi untuk negeri sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Kawasan ASEAN yang integratif.

Bergerak dari bawah, menyisir bagian bagian kecil yang menyimpan sumbangsih besar untuk mendorong kemajuan ekonomi di  tanah air bahkan  ASEAN adalah peran kita, masyarakat Indonesia.  Untuk memajukan ekonomi ASEAN yang lebih bertumbuh dan integratif, percayakan saja kepada Bank Indonesia dan seluruh jajaran pengambil kebijakan untuk merancang inovasi dan revolusi baiknya. Kita? bantu dengan sejuta aksi, kontribusi baik dan kritik yang konstruktif.

Tentu saja, sebagai akademisi saya dan kawan-kawan  punya peran tersendiri sumpah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka inilah hasil galian atas kedangkalan saya terhadap informasi tentang QRIS. Berikut kisahnya:

kita mulai dari para pedagang di Kota Medan, Sumatera Utara. Mereka mengaku menyediakan pilihan pembayaran melalui scan QRIS karena para pelanggannya sudah menggunakan aplikasi e-wallet di smartphonenya. Ditambah, Keinginan pelaku UMKM untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan era digital. Mereka merasa sangat terbantu karena dengan bayar pakai QRIS, tidak perlu menyiapkan banyak uang receh untuk kembalian. Disisi pembeli, mereka tak perlu menyiapkan uang tunai yang banyak, dan lebih hemat karena nominal bayar selalu pas. Adapun jenis QRIS yang digunakan para pedagang di Medan ini yaitu QRIS Statis dimana stiker QRIS cukup ditempelkan di meja kasir, dinding atau tempat lainnya yang mudah diawasi dan dilihat pembeli. Pembeli yang ingin bayar pakai QRIS wajib memiliki aplikasi e-wallet di smartphonenya. Pedagang cukup menyediakan satu stiker QRIS dan menerima pembayaran dari berbagai rekening tanpa biaya tambahan. QRIS menjadi solusi bagi pedagang yang rentan menjadi korban penipuan uang palsu dari pembeli yang ternyata sengaja menggunakan uang palsu. Selain itu, dengan menggunakan QRIS berarti mengurangi potensi dan peluang pencurian uang di laci kasir oleh oknum criminal. Dari sisi rekam jejak penjualan, pelaku UMKM atau  pedagang juga lebih mudah mencatat pendapatan harian dan berhasil meningkatkan penadatapan 5-10% per hari. Kendala penerapan bayar pakai QRIS karena adanya biaya merchant discount rate sebesar 0,6% yang diberlakukan kepada para pedagang sehingga mengurangi keuntungan bersih mereka. Lagipula kekuatan jaraingan internet yang kurang baik, kurangnya literasi juga menjadi penghambat bagi pedagang dan UMKM. Sementara implementasi QRIS oleh Pelaku UMKM di kotal Denpasar, Bali merespon baik QRIS. intensi atau minat Pelaku UMKM menggunakan QRIS memang karena mereka memiliki persepsi positif atau merespon baik inovasi tersebut. Ada juga karena pengaruh pihak luar / influenser dan persepsi hambatan ada pada koneksi/jaringan, biaya penggunaan dan limit trasaksi bukan menjadi ssuatu yang fatal untuk menerima QRIS.

Itulah yang dilakukan kawan-kawan akademisi baik dosen maupun mahasiswa dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Literasi dan sosialisasi penggunaan QRIS sebagai bagian dari kontribusi civitas akademika untuk mendukung Inovasi dan Visi Bank Indonesia.

 Unggulnya QRIS, memudahkan.

Mulanya, Kita pilih salah satu PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) seperti DANA, OVO, Shoppepay, serta mobile banking yang memiliki fitur scan barcod. Jika belum memiliki akun, silahkan daftar dulu. Kemudian kita melakukan pengisian saldo untuk pembayaran dan saat transaksi di merchant QRIS, kita bisa langsung dapat men-scan QRIS yang disediakan merchant (UMKM dan atau pedagang). Pastikan nilai nominal sesuai tagihan, input pin atau sistem otorisasi. Konfirmasi pembayaran kepada penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun