Bahwa sesungguhnya manusia diciptakan sama. Fana! Sementara. Nafasnya adalah bukan karena usahanya, tetapi karena anugerah dari Sang Khalik. Itupun, fana! Sementara!
Bahwa sesungguhnya, semua di dunia adalah fana. Dari akar rumput hingga puncak gunung. Fana!
Namun aku percaya, selalu ada yang abadi, di Seberang sana, di garis waktu tertentu.
Sobat, dalam kefanaan kita, tak boleh kita berdiam diri. Syukuri kefanaan itu. Â Syukuri dengan terus melangkah, ciptakan jejak kebajikan kepada sesama yang fana.
Biarkan kefanaan itu mengalir, sekalipun banyak rintangan. Percayalah, air mengalir pun, selalu dalam skenario Sang Sutradara Agung.
Kita, dan hidup kita, fana! Tetapi Dia, abadi! Dia berkuasa terhadap yang fana dan terhadap keabadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H