Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Yang Terlupakan

9 Desember 2021   22:50 Diperbarui: 13 Desember 2021   21:00 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Yang Terlupakan" (dreamstime.com)

Ikan-ikan melupa kepada air, yang saban detik membungkusnya. Membuat siripnya berdaya untuk berenang, menari ke sana, ke mari.
Mencarilah dia kepada segenggam air, ketika kolam menjadi kering. "Air! Mana air?"

Burung-burung melupa kepada kepada udara yang saban hari memberinya sebuah kebebasan. Terbang ke sana, ke mari.
Mencarilah dia kepada angin pembebasan, ketika tubuh terkurung dalam sangkar emas. "Angin, aku merindumu! Bebaskan aku!"

Pohon-pohon melupa kepada tanah yang memeluk akar dan menumbuhkan batang, daun dan buah.
Mencarilah dia kepada tanah, ketika tubuhnya ditebang, terpengal sepotong-sepotong dan siap menjadi kayu bakar dan debu tanah. "Tanah! Aku merindumu, namun tak ingin menjadi tanah!"

"Yang Terlupakan" (dreamstime.com)

Bagaimana dengan manusia?
Ah, kita selalu mengingat dompet dan isinya. Gadget dan isinya. Kuasa dan segala isinya.

Dan melupa
kepada air, kepada udara, kepada tanah, kepada sesama. Melupa bersyukur kepada Pencipta langit bumi dan segala isinya.

Kecuali,
ketika sakit, takut, terpenjara, siksa, derita, kehilangan kuasa, dan, ketika tak berdaya di gerbang maut, sambil membayangkan lonceng kematian.

Ingatkah engkau? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun