Engkau menawarkan segenggam harapan ketika kemarau mencuri titik-titik embun semangat, dan angin menerbangkan harapan bersama uap, lalu merajut awan mendung.Â
Engkau mendampingi raga yang lelah sambil mengajarkan syukur, lewat senyummu yang mekar berbunga. Tak peduli hari baik atau buruk. Engkau, adalah tentang warna-warni kehidupan di taman yang ditimpa hujan dan panas. Dan kau tetap bertahan.
Engkau memberikan setangkai cinta, dengan daun asmara dan kembang semangat. Membiarkan dirimu kupetik lalu kupeluk sambil menikmati harum aroma semangat. Bahwa cinta butuh pengorbanan.
Teruslah tersenyum kembang semangat. Esok akan terus bersama kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H