Lahir tanggal lima  bulan Februari, tahun seribu sembilan ratus tujuh. Kini usiamu 114 tahun 7 bulan. Umurmu panjang, Bakelite. Sejak dilahirkan tuan Baekeland.
Engkau bertahan hidup setelah melalui riwayat suka dan duka. Membungkus kehidupan segala yang ada. Entah cair atau padat.Â
Dirimu tak tahan panas, apalagi api. Sebagian keturunanmu mati mengkerut terpanggang api jalan pintas, yang menyisahkan asap-asap dioxin. Asap sengsara bagi lautan manusia.
Pernah suatu kali engkau dibuang ke lautan. Menyengsarakan terumbu karang. Lalu, engkau hidup di dalam perut ikan, yang menyangkamu adalah makanan. Ikan itu akhirnya mati, hingga tersaji di meja makan. Lalu engkau terbuang di tempat sampah, bersama sisa makanan.
Engkau diangkut ke tempat pembuangan akhir, bersama sampah-sampah manusia. Sisa-sisa yang sia-sia. Berkumpulah segala jenis, berkulit warna-warni dari segala penjuru. Tak ada yang mampu mengurai hingga ratusan tahun.
Manusia berhikmat menggunakanmu kembali. Ada yang mendaur ulang tubuhmu. Ada yang berpindah ke lain hati, meninggalkanmu merana di sudut supermarket.
Umurmu panjang Bakelite. Kau yang sulit terdegradasi. Kami kini menyebutmu plastik.Â
*****
Catatan:
5 Februari 1907, plastik sintetis pertama ditemukan. Ketika itu, material ini dikenal dengan nama "bakelite".Dilansir dari Thoughtco, bakelite ditemukan oleh seorang ilmuwan kenamaan Belgia bernama Leo Hendrik Baekeland. Lewat kejeniusannya, ia berhasil membuat plastik sintesis yang berbahan bakar fosil. (Sumber: Kompas.com)
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H