Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhir Sebuah Metamorfosa

15 September 2021   07:02 Diperbarui: 15 September 2021   07:06 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Change can be beautiful; butterflies are the greatest proof of this."   --- Matshona Dhliwayo. (Keterangan dan Ilustrasi: tlnt.com)

Haruskah metamorfosa diulang lagi? Untuk mendaur ulang manusia dewasa, kembali menjadi telur, lalu bertumbuh dewasa, lagi dan lagi?

Ternyata. Dewasa. Bukan akhir metamorfosa manusia. Kehidupan adalah aliran siklus rasa dan karsa. 

Tak perlu mengulang metamorfosa tubuh. Cukup daur ulang rasa dan karsa. Metamorfosa rasa.

Menjadi semakin dewasa. Menghadapi segala masa. Dengan kebaikan rasa.  

Metamorfosa rasa. Di linimasa dunia, menurut kehendak Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun