Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amendemen September

6 September 2021   17:48 Diperbarui: 6 September 2021   17:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Amendemen atau Amandemen?" [Dokpri, diedit dari tangkapan layar https://kbbi.web.id/amendemen]

Amendemen, kata baku menurut kamus bahasa.
Tapi amandemen yang naik pamor, di tagar linimasa.
"Ada yang perlu diubah dan ditambah," kata media massa.
Sepertinya ini lumrah dan biasa saja, bukan luar biasa.

Ah, aku tak perlu mengomentari yang bukan urusanku.
Tahun ini, sudah bulan September, setumpuk asa membeku.
Sudah bulan September, masalah mengantri duduk di bangku.
Mereka sabar menunggu, sebagian malah kupangku. 

Hari ini, di mata hatiku...

Tentang asa yang membeku, kulihat mereka mulai kedinginan.
Sementara api di dalam tungku batin, terlambat kita hidupkan.
Dan, tentang masalah yang antri, kulihat mulai kadaluarsa.
Sementara aku bingung menyusun risalah. Dibelenggu masa.

September tak akan menunggu lama,
Di almanak, hanya tiga puluh hari lamanya
Lalu, apakah asa kita biarkan menggantung  
dan masalah dibiarkan menjadi patung?

Revolusi! Revolusi!
Harus revolusi, tanpa basa-basi!
Tak perlu reformasi, apalagi evolusi 

Asal saja, jangan emosi

Revolusi! Revolusi bulan September!
Perubahan cepat! Baharui September!
Rubah konstitusi bulan September
Amendemen sampai ke akar di bulan September

Amendemen konstitusi diri bulan September
Amendemen untukku.
Terserah untukmu.
Itu maksudku, duhai September...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun