Sarungkan pedangmu! Â Dia tak punya hati. Tak bisa merasa sakit dari raga yang tersayat.Â
Sarungkan pedangmu! Sebelum darah membasahi tanah dan bumi menangis tersiram darah.
Sarungkan pedangmu! Dia adalah milik masa kekelaman. Sebelum surya menyinari batin.
Sarungkan pedangmu! Dia tercipta untuk kehidupan. Kepada rumput yang menidurkan lahan, sumber pangan penyambung hidup.Â
Sarungkan pedangmu! Gantunglah dia sebagai hiasan dinding rumah. Disitulah tempatnya merenung.Â
Sarungkan pedangmu! Sebelum dia berbalik menyayat raga dan batinmu. Sebelum dia meninggalkan sesal kemudian yang tiada guna.Â
Sarungkan pedangmu!  Biarkan tanganmu kosong, lalu  kau lipatlah, sambil kepala tengadah kepada langit, yang kepadaNya pedang tiada arti. Dan lirik-lirik kasih, ampun dan damai terbang kepada langit.
Sarungkan pedangmu! Biarkan Dia minum cawan derita itu...
---
#StopKekerasan
Inspirasi dari kitab Injil Yohanes 18:11Â
"Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
Bukit Moria, 14 03 21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H