Sesungguhnya alam adalah sahabat. Kita sama-sama adalah lukisan Sang Khalik.Â
Mentari megah bersinar, rembulan yang tersenyum teduh tenang, bintang yang genit berkedip. Rintik-rintik air dari langit, Â angin sepoi-sepoi, Â hutan hijau, padi yang menguning, hingga telaga warna. Semuanya adalah lukisan anugerah.Â
Tetapi, di ruang dan waktu tertentu, sang alam berubah menjadi musuh.Â
Angin mengamuk, laut bergelora, butiran tanah dan bebatuan saling berpelukan bergelinding menerpa gubuk, hujan berkah yang menjadi banjir, hingga gunung yang muntahkan api dan batu. Pertanda alam sedang melukis bencana.Â
Kita berada di antara dua lukisan sang alam. Anugerah dan bencana. Sahabat dan musuh.Â
Tak ada pilihan lain, selain menjadi sahabat sang alam dan Sang Penguasa Jagad Raya. Lalu, kita melukis indahnya anugerah dalam harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H