Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Separuh Baya yang Gila di Abun-abun

12 Oktober 2020   00:22 Diperbarui: 12 Oktober 2020   00:37 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga buah benda lurus yang ujungnya runcing dengan panjang yang berbeda itu berusaha dikendalikan lelaki separuh baya. Benda mirip anak panah itu bertumpu pada sebuah titik, berputar ke kanan terus menerus di medan lingkaran. 

Terdengar bunyi detak di setiap perpindahan detik. Berputar terus menggeser kemapanan sebuah waktu. Bagai mencincang air, lelaki separuh baya itu ingin memutar roda waktu ke belakang.  Sia-sia kawan!

Adalah kodratnya, bahwa roda waktu terus berputar menurut lintasannya. Meninggalkan sejuta ruang sepi dan telah lunas terlampaui. 

Lelaki separuh baya, masih berharap  dan terus berusaha kepada sesuatu yang mustahil. Sedangkan abun-abun terus mengumbar janji tentang sesuatu yang indah namun tiada mungkin. Lebih dari sekedar mencari jarum di tumpukan jerami, lelaki separuh baya gila di abun-abun.

Kawan, usah sesali yang telah lalu. Bermimpilah untuk detik berikutnya, berharaplah untuk menit berikutnya, berpaculah untuk jam yang di depan. Tatap dan tersenyumlah kepada putaran roda waktu yang bersiap menjemput esok. Tak usah kau gila di abun-abun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun