Kepada engkau yang tertunduk lesu. Rumput kering di tengah ladang bebatuan. Kau belum mati. Akarmu masih kuat tertancap. Sekalipun jejak-jejak buta membekas di permukaan. Â Kau tak akan mati selama Sang Khalik masih mencintaimu. Rebahkan tubuh sebentar saja. Yakin. Sebentar lagi hujan. Bangkit dan hijaulah kembali
Kepada engkau yang menangis dalam duka lara. Menangislah sebentar saja. Air mengalir tak selalu mulus. Terkadang bebatuan senang menghalang. Sakit dan lara adalah kehidupan. Usap air mata dan bacalah ayat pengharapan di dinding berdebu. Bahwa Sang Khalik  berjanji selalu bersamamu. Usap air matamu dan tataplah cahya harapan. Langit biru menjanjikan asa di hari depan
Kepada engkau yang patah semangat. Â Dengarkan kicau burung di pohon depan rumahmu. Mereka tak pernah kuatir, Â terus berkicau menyanyikan ayat-ayat semangat kepada engkau...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H