Hari belum bulat gelap. Masih aram temaram. Sejumput rasa yang tak biasa membendung aliran semangat dalam diri. Gamam dan gamang... Â
Keraguan menyelimuti alur berpikir. Aliran air terbendung, tak mampu menggapai muara. Gamang di simpang jalan tanpa markaÂ
Kegelisahan menusuk jantung. Mata enggan terpejam, raga tiada tenang. Ada tamu tak diundang bertamu di otakku. Dan aku tak mampu mengenal. Samar... Â Â
Kekhawatiran merintih di ruang nurani. Tentang temaram yang mungkin berubah gelap pekat. Dan aku tak mampu melihat dirimu lagi. Bahkan diriku tak kan tahu dimana diriku berada Â
Ketakutan melengkapi gamam dalam aram temaram hari. Tentang sebuah hari penghabisan, yang mungkin berhitung detik, sementara aku masih ingin hidup seribu tahun lagi
Duhai mentari pagi, cepatlah bergegas. Mataku akan tetap terjaga hingga pagi cerah mengusir sang temaram. Lalu, mentari memelukku hangat dan segala gamam luntur, berganti semangat pagiÂ
Atas seijin Sang Pencipta...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H