Duhai dikau insan Sang Khalik
Tiada yang bisa menyangkal
Cantik rupawan
Tampan menawan Â
Berjuta pasang mata terpesonaÂ
Ah, beruntungnya dirimu yang rupawan dan menawan Â
Sebuah gambaran tentang morfologiÂ
***
Lain halnya diriku yang tersembunyi di kedalaman rongga gelap,
penuh sungai-sungai yang mengalirkan darah
Akupun berlumur merah darah yang mengerikan
Siapa yang  dapat menilai sebuah keindahan kepada  makhluk berlumur darah?
Tak ada! sekalipun aku selalu tengadah ke arah langit sambil meminta
Sebuah gambaran tentang anatomiÂ
***
Sobat engkau tetaplah indah
Cantik rupawan
Tampan menawan Â
Jutaan pasang mata tetap menilaimu  bukan dengan tinta merah
Tetapi tinta emas, sekalipun  engkau sembunyi di rongga gelap sepi ituÂ
Engkau yang berlumur darah itu sesungguhnya adalah pusat sebuah kemuliaan
Dari padamu memancar terbit sebuah cahaya fakta
Dalam lakon insan-insan penuh cinta, hikmat dan kebajikan
Terlukis indah dalam kata dan tindakÂ
Lukisan indah tentang kecantikan anatomi
Kedalaman yang memancar keluar
Sebuah hakekat cinta insani
***
Kawan, jangan kau pandang luarnya saja
Pandanglah kedalaman hati  yang mewujud dalam tindakÂ
Sebuah dialog tentang luar dan dalam
Dialog sunyi, morfologi dan anatomi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H