Lama menatap puing-puing sisa keagungan dan kemegahan itu. Â Sebuah bangunan kokoh akhirnya rapuh jua. Â Katanya, paling mahal nan mewah. Tinggi, hampir mencium langit.Â
Puing-puing sisa itu akhirnya berkisah tentang sesuatu yang agung dan kokoh, tetaplah fana dan tak sanggup bertahan dalam keangkuhan. Menepuk dada lalu tangan mengepal, Â terucap kata: "akulah sang hebat! "
Puing-puing sisa keagungan itu adalah kisah tentang kita, yang merasa perkasa tiada tertandingi, tanpa menyadari kita hanyalah insan yang fana sekalipun mulia. Â Yang suatu saat hanya berwujud puing-puing kehancuran yang kemudian hancur menjadi debu.Â
Apa yang kita banggakan? Apa yang kita agungkan? Banggakan Dia yang memberi. Agungkan Dia yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H