Kawan,
memang kau punya segalanya,
kau punya kuasa untuk memaksa
kau punya segudang harta
kau punya palu untuk memutuskan
Hukum pun tak melarang
Tandanya bukan haramÂ
Namun,Â
Coba kau tilik kedalaman hati anakmu.
Coba kau tilik nurani sebagian rakyatmu
Coba kau tilik, andaikata anakmu kalah bertarung
Kawan,
Coba kau tilik
Meski kau punya segalanya, layakkah dinasti?
Tilik dahulu sebelum mengetuk palu
Tilik dahulu sebelum melangkah!
Tilik dahulu sebelum memutuskan...
Tilik!!
Yah... tilik!!!
Titik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!