Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pikir 3 Kali Sebelum Berutang

9 Agustus 2020   19:25 Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pikir 3 kali sebelum berutang!"

Mengapa demikian? 

Karena berutang menimbulkan beban bukan hanya di pundak, tetapi beban di dompet, juga beban di hati. Hehe, pendek kata berutang itu berat. Meskipun di lain pihak, berutang adalah solusi.

Lalu, mengapa 3 kali? Ini bukan peribahasa. Menurut hemat saya sebelum memutuskan untuk berutang, 3 langkah berpikir dan menimbang berikut ini perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk berutang.   

Pertama, haruskah Kita berutang?

Perlukah memikirkan urgensi berutang? Ya, harus dong! Kecuali jika berhutang adalah profesi, tak perlu pikir panjang, memang harus berutang. Sayang sekali, tak ada profesi berutang. Hehehe

Langkah awal sebelum berutang adalah memikirkan terlebih dahulu, mengapa harus berutang? Ini tentang urgensi, penting atau tidak penting, mendesak atau tidak. Jika masih ada jalan lain, atau jika masih bisa bersabar dan bertahan hidup tanpa berutang, tak usahlah. 

Barangkali ada jalan lain, misalnya ada harta yang bisa digadaikan atau dijual, atau ada orang yang bisa membantu dana tanpa syarat dikembalikan, maka berhutang  belum menjadi urgensi kita.

Jika sudah ditimbang-timbang, tak ada solusi atau alternatif lain lagi untuk mengatasi kebutuhan finansial, maka silahkan putuskan untuk berutang. 

Kedua, kepada siapa Kita akan berutang?

Ini terkait kemudahan dan kepercayaan. Siapa yang bisa meminjamkan uang tanpa bunga? Siapa yang bisa meminjamkan uang dengan bunga paling rendah dan jangka waktu mengembalikan yang lama?

Biasanya kemudahan berhutang akan kita dapati dalam lingkungan keluarga dan sahabat namun dalam jumlah yang terbatas. Kalau kita butuh pinjaman yang besar, alangkah baiknya membanding-bandingkan kemudahan dan besar-kecilnya bunga pinjaman dari lembaga resmi yang menawarkan jasa keuangan.

Ketiga, mampukah Kita melunasi utang?

Berhutang, sebaikanya masuk dalam perencanaan keuangan kita, sehingga kita akan merencanakan juga sumber-sumber untuk melunasi hutang kita. Jika gaji bulanan sumbernya, perlu dipikirkan kebutuhan-kebutuhan rutin yang lain, yang menjadi beban gaji bulanan kita.

Jika kita berhutang untuk usaha, maka perlu analisa untung-rugi dan kemampuan usaha kita melunasi hutang sampai tuntas. 

Jika tak mampu melunasi hutang, lebih baik berpikir lagi untuk berutang, mulai dari langkah pertama atau langkah kedua. Jangan berjudi, semuanya harus dipikirkan masak-masak. Yah, harus matang biar enak kita menikmati hutang, dan nikmat kita membayar hutang. 

Selamat berpikir sebelum berutang....

Salam inspirasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun