Hari ini langit terasa mendung, ruang  hidup serasa kelam, meskipun cahya sang fajar begitu jelas jatuh ke bumi.  Kidung duka lara mengalun sendu, isak tangis tak terhalau, gambaran kepedihan hati ketika memandang sosok seorang lelaki tercinta yang dulunya  gagah perkasa dalam juang kembara hidup, kini terbaring kaku tak berdaya, tanpa napas apalagi kata.
Manusia mana yang tiada berduka di kala berpisah dengan kekasih hati?
Manusia mana yang tiada bersedih di kala di tinggal yang tercinta?
Benar, tiada yang dapat menghalangi duka, sedih dan air mata kami Â
Namun, tiada jua yang dapat menghalangi kami untuk tetap mengungkap narasi cinta dalam madah syukur dan bahasa  kasih, karena cinta kami abadi di dunia fana hingga ke surga kekal Â
Madah syukur, ungkapan kasih terkenang cinta pada lelaki sejati, suami yang setia Â
Masih terkenang kita bersama memadu cinta di jalan berliku Â
Masih terkenang dalam juang mu di tengah ancaman sengatan  listrik tegangan  tinggi, dengan gagahnya lelaki sejati bertarung nyawa memutar turbin cahaya kehidupan Â
Masih terkenang kisah imanmu, kau selalu berpaut pada Sang Khalik dalam doa dan keluh serta sujud syukur Â
Madah syukur, ungkapan kasih kepada sosok seorang ayah terbaik Â
Masih terkenang jerih juangmu untuk tumbuh kembang buah hatimu Â
Masih mengiang narasi didikanmu tentang kejujuran dan semangat, harta berharga untuk anak dan cucu Â
Masih terkenang teladanmu tentang berbagi kasih dalam ketulusan kepada sesama Â
Sejuta alasan bagi kami untuk kidungkan madah syukur, sekalipun dalam lembah kelam duka nestapa Â
Terima kasih Tuhan untuk anugerah  seorang lelaki sang fajar hidup, suami tercinta, ayah terbaik Â
Kami berduka, dia yang tercinta pergi meninggalkan kami, namun kami bersyukur jejak hidup dan cintanya tetap membekas di hati kami, menjadi fajar kekal kehidupan Â
Selamat menuju keabadian lelaki tercinta Â
Selamat menikmati tempat terbaik bersama Tuhan di surga sana, tempat dimana kita pasti bertemu lagi .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H